DUA

1.2K 106 9
                                    

[flashback] Lima tahun yang lalu...

"Kamu tau, nggak? Kalau kamu itu pria terbodoh di dunia ini?"

Tono yang berbaring disamping Revan dengan berbantalkan tangannya sendiri menoleh ke sebelahnya. "Kenapa kamu berpikir kalau aku bodoh?"

Revan memiringkan kepalanya menghadap Tono dan melemparkan senyum mengejek. "Karena kamu laki-laki nomor satu di sekolah ini, tapi mau memilih aku. Seorang pria yang akan selalu menjadi nomor terakhir dalam pikiran orang lain di sekolah ini untuk menjadikan ku sebagai sahabat atau orang terdekat mereka."

Mereka berdua memang bertolak belakang. Tono yang sangat populer dengan prestasi dan ketampanannya mau bersahabat dengan Revan yang berkebalikan dari Tono. Entahlah, sebenarnya Revan juga tidak terlalu jelek, hanya saja mereka mengenal sosok Revan adalah pria yang malas dan ceroboh.

Revan adalah pria yang jauh dari kata sempurna untuk ukuran laki-laki. Potongan rambutnya seperti seorang anak perempuan namun agak pendek, sikapnya juga terlalu lembut untuk ukuran seorang anak laki-laki. Sedikit agak pendiam, tidak ada wanita yang tertarik padanya bisa dibilang, namun semua itu tetap membuat Tono merasa nyaman dengan pria itu dan memilih untuk menjadikannya seorang sahabat. Tono berfikir bisa jadi Revan akan berubah ketika sudah dewasa nanti. Terutama setelah banyak hal menarik yang Tono temui di dalam diri pria itu.

Tono menggerakkan tangannya dan mendekatkan tangannya ke wajah Revan. Pria itu memejamkan matanya. Menunggu tindakan apa yang akan dilakukan oleh sahabatnya ini. Biasanya Tono akan menyentil keningnya, namun kali ini tebakan Revan salah.

"Awwww! Sakit tau!" Revan membuka matanya dan menemukan senyum mengembang di wajah Tono. Dirinya tidak menyangka jika laki-laki itu akan mencubit pipinya, walaupun tidak begitu kencang.

"Salah sendiri kamu berpikir aneh-aneh. Aku tidak peduli bagaimana orang menilai kamu. Aku tidak peduli kamu wanita ataupun laki-laki, aku juga tidak peduli sikapmu seperti apa. Yang perlu kamu tau, selamanya kamu pria nomor dua bagiku." Ucap Tono yang berhasil membuat Revan mengerutkan dahinya.

"Kamu itu PHP, ya. Kalimat pertama barusan cukup menghibur aku. Tapi, kalimat terakhir mu sukses buat diri aku jatuh terhempas dari langit." Begitu kata Revan dengan memanyunkan bibirnya.

Tono tertawa mendengarnya. Iya kembali mencubit pipi Revan. "Kenapa kamu nomor dua? Karena ayahku pria nomor satu bagiku. Makanya kamu pria nomor dua dalam hidupku. Tapi, buat aku, kamu adalah sahabat pria terbaik dalam hidupku." Jelas Tono sambil menatap kedua mata Revan yang sedang menatapnya balik, dibarengi dengan senyum tulusnya. Penjelasan Tono saat itu sukses membuat jantung Revan berdetak lebih cepat dari biasanya.

[Flashback selesai]

•••
•••
•••

2 hari setelah acara pertemuan malam itu, Tono bekerja lebih sibuk dari hari biasanya. Tujuannya hanya satu, melupakan Revan. Entah karena persahabatannya yang semakin dekat dulu, atau mungkin sebenarnya Tono menyimpan rasa yang lain terhadap Revan selama ini. Sosok pria itu berhasil mengganggu pikirannya. Kedatangan Revan yang tiba-tiba setelah 5 tahun menghilang begitu saja membuat Tono bertanya-tanya dalam hati. Apa sebenarnya alasan dibalik kepergian pria itu. Akankah ia pergi lagi? Memikirkan hal itu membuat Tono teringat akan percakapan di antara mereka dulu.

5 tahun yang lalu.... [Flashback]

Revan menyandarkan kepalanya di pundak Tono, ketika mereka menonton film DVD kesukaan mereka bersama di rumah Revan.

"Tono..."

"Hmmm....," Gumam Tono sambil masih mengunyah popcorn nya.

"Kamu nggak akan pernah ninggalin aku, kan?" Tanya Revan. Beberapa hari terakhir ini entah mengapa hatinya merasa gundah. Seakan ada rasa takut jika Tono akan meninggalkannya kapan saja pria itu mau.

Warmth Inside You - BoyxboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang