Prolog : The Unpredictable One

1.1K 209 6
                                    

Eyyo! Kembali lagi bersama Helia dan Yellovers kesayanganku bagaimana kabar kalian? Oh harus baik dong ya! Gimana nih? Udah nunggu lama buat fanfi remake Eleceed kan? Nah akhirnya penantianmu tiba!

Tenang, sejujurnya author cukup merasa aneh dengan MC yang sebelumnya. Tapi kali ini, mari kita gunakan MC default realitis kita kembali!

Oh! Kalian boleh menganggap mbak Nem yang ini adalah versi lain dari mbak nem yang ada di book ku yang lain, lama-lama jad multiverse of mbak nem. Yaudah, daripada lama-lama lagi mari kita masuk ke prolog!

 Yaudah, daripada lama-lama lagi mari kita masuk ke prolog!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nama : Min (Y/n)

Umur : 17 Tahun

Tinggi : 153cm

Untuk sifat mbak nem kali ini akan sangat amat berbeda dari mbak nem di book yang sebelumn remake . Tapi tenang aja aku pastikan dia tetap relate dan nyaman dibaca (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)

Dan poin penting dari mbak nem yaitu sebagai orang yang realistis tidak akan hilang kok (⁠*⁠'⁠ω⁠`⁠*⁠) aku bisa menjamin itu.

Nah untuk mbak nem kali ini, dia asalkan akan dirahasiakan, kenapa? Karena dia sendiri masuk isekai. Tapi tenang, nanti juga tau (⁠ ⁠'⁠◡⁠‿⁠ゝ⁠◡⁠'⁠).

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Menatapi layar laptopnya sembari sesekali menguap, (Y/n) baru saja melakukan update pada fanficnya. Mengikuti chapter terbaru eleceed, jam menunjukan pukul 20.00 malam, namun gadis itu sudah merasa ngantuk. Awalnya dia merasa semua itu hanya mimpi, setidaknya sampai... "Nona? Anda... Sudah bangun?" Suara asing berhasil membuatnya terbangun.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sebagai seorang penulis tentunya (Y/n) tau apa yang dimiliki oleh tokoh yang ia buat sendiri. Namun siapa sangka, kekuatan itu sangat mengerikan jika dipraktekkan secara mandiri. "Wow, aku takut." Ucapnya merasakan kagum sekaligus rasa takut disaat yang bersamaan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa yang-!? Siapa yang mengundangnya kemari!?" Seruan itu jelas bukti tidak terima akan kehadiran (Y/n). Menghembuskan nafas, gadis itu memang tidak bertujuan untuk menjadi murid disini, itu tidak akan adil.

Senyuman tipis menghiasi wajahnya saat dia memberikan sebuah dokumen. "Biarkan aku disini, tentu aku memenuhi kualifikasi untuk berada disini," pintanya dengan ramah.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mata tajam menatapnya dari segala arah, mereka seakan-akan siap untuk menyerang kapanpun. Menghembuskan nafas pasrah, (Y/n) melipat tangannya didepan dada. "Oh ayolah, aku lebih suka mendukung daripada bertarung. Memangnya kalian ingin bertarung melawanku?" Tanya nya sembari menaikkan salah satu alis, karena jujur saja, (Y/n) sedang malas untuk melakukan gerakan berlebih.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Menggertakan giginya, adegan ini memang akan selalu membuatnya geram. Melirik kearah Kartein, (Y/n) merasa bersalah pria itu harus menggunakan kekuatannya berlebih guna melindungi mereka yang ada disana. Menghembuskan nafas perlahan, gadis itu berjalan kearah sang pria. Telapak tangan kirinya menyentuh bahu Kartein.

"Dasar gila, kalian berdua gila. Baiklah," ujar Kartein mengetahui apa yang (Y/n) lakukan.

Tidak butuh waktu lama untuk pelindung disekitar mereka meluas dan semakin menguat. Orang-orang yang berada disana kagum melihat kejadian tersebut, kengingat gadis itu masih seumuran mereka.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku rasa menjadi tokoh antagonis di fanficku sendiri bukanlah hal yang terlalu buruk."

𝑈𝑛𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑡𝑖𝑐 𝐸𝑥𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑐𝑒Where stories live. Discover now