59.Telat,katanya.

1.6K 276 29
                                    

Makasih banget buat kalian yang udah nemuin book ini dan baca book ku serta feedback berupa vote dan comment

Makasih banyak ✨✨✨



Where's my reader's???


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Kanjeng Ratu 😼👸Kak,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kanjeng Ratu 😼👸
Kak,

Kanjeng Ratu😼👸
Please pulang.

"Ji..."

Yeji segera menyimpan handphonenya dan menatap Kiana yang terlihat sangat kacau. Ini pertama kalinya Yeji melihat Kiana sekacau dan serapuh ini.

"Kenapa? Lo mau gue ngapain?" kata Yeji duduk di ranjang Kiana. Mereka udah balik dari rumah sakit dan untungnya kosan lagi sepi jadi Yeji Kiana bisa nafas lega dari todongan orang-orang rumah.

"Yang tadi mamanya Jeno?" tanya Kiana yang langsung di angguki Yeji. Keduanya kembali terdiam, entahlah tapi kejadian di rumah sakit tadi benar-benar membuat keduanya tidak tau harus berbuat apa walaupun begitu Yeji mengucapkan syukur karena Bunda ada menemani Kiana hingga gadis itu lebih tenang sekarang daripada tadi.

Yeji menggenggam tangan Kiana, meremat erat tangan temannya itu "Gue gatau mau ngomong apa lagi tapi gue janji lo ga bakal sendiri" kata Yeji.

Kiana mengengguk kecil. Jujur Kiana bingung harus ngapain harus gimana kepalanya rasanya udah kosong.

"Ji. Gue balik ke rumah aja ya?" Yeji menatap Kiana yang menatapnya sedih.

"Sorry Ki," kata Yeji lirih. Kiana bangkit dari ranjangnya dan mengambil koper untuk membereskan baju-bajunya.

"KIANA!!!" Haris membanting pintu kamar Kiana dan melihat dua orang yang paling di sayanginya itu terlihat begitu lelah dan suram.

"Lo sakit? Jeno bilang kalian di rumah sakit. Kenapa ga ada yang ngabarin gue sih!!" katanya kencang pada dua orang di hadapannya itu.

Kosan sembilan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang