Story Of Zahran [Natlan Family's]

6

Gerbang rumah mewah keluarga Natlan sudah terlihat, saat sudah dekat, gerbang pun terbuka otomatis. Setelah melewati gerbang dan halaman yang luas terlihat bangunan kokoh nan mewah yang sudah menjadi tempat tinggal memereka beberapa tahun silam.

Gracio, Shani beserta 3 anaknya pun turun dari mobil dan sudah disambut oleh para penjaga dan beberapa pelayan didepan pintu masuk

"Selamat datang tuan muda" ucap para penjaga dan pelayan

"Panggil saya Zahran atau Aran saja" ucap Aran tersenyum

"eum tidak bisa tuan, sudah seharusnya kami memanggil seperti itu" ucap salah satu penjaga

"Iya tuh aku juga sering ngomong panggil Zee atau Azizi aja tapi mereka ngga nurut tetep panggil tuan Muda" tambah Zee dengan sewot

Para penjaga dan pelayan yang mendengar itu hanya tersenyum hambar dan menggaruk tengkuk nya yang tak gatal

"Sudah lah ayo masuk" ucap Gracio

"Tolong bawa semua barang-barang nya masuk ya" tambah Shani pada penjaga dan pelayan nya

"Baik nyonya"

Setelah berada didalam rumah, Ara melihat sekeliling ruang tamu dan ruang keluarga rumah nya. Tak banyak yang berubah, pikirnya.

Lalu mereka semua duduk diruang keluarga mengistirahatkan badan sejenak

Beberapa pelayan pun datang membawa minuman dan makanan ringan ke ruang keluarga

Aran tersenyum kepada para pelayan nya "Terimakasih"

Para pelayan nya hanya membalas dengan membungkukan badan

"Abang" Christy yang tiba-tiba memeluk

Aran hanya tersenyum dan mengulus rambut adik bungsunya itu

"banyak yang mau aku ceritaan ke abang, khusus nya soal ka Zee" Christy langsung mengarahkan mata nya ke Zee

Zee yang sedang minum pun tersedak saat namanya disebut oleh Christy

"Uhuukkk"

"Sayang are you okay?" tanya Shani lembut