part 36

374 51 32
                                    

"Andai kau mencintaiku betapa bahagianya aku. Namun itu hanya andai"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*****

Anrez tiba diperusahanya yang disambut dengan hormat oleh seluruh karyawannya. Lelaki itu hanya mengangguk menyapa para karyawannya dengan wajah datarnya.meskipun terlihat sangat dingin namun tetap saja selalu membuat semua wanita terpesona.

"Sir.anda sudah sembuh?" Max menghampiri bosnya dengan wajah gembira

"Seperti yang kau lihat sekarang. Aku sudah sembuh bahkan gips itu sudah tidak ada lagi dilenganku"

"Syukurlah sir asisten mu ini senang mendengarnya"jawab max membuat Anrez tersenyum tipis

Lelaki itu kemudian duduk dan memeriksa beberapa berkas yang selama beberapa hari ini ia tinggalkan karena kejadian sebelumnya

"Pekerjaanmu ini sangat bagus Max kau melakukannya dengan sangat baik"puji Anrez membuat Max tersenyum

"Terimakasih atas pujiannya sir kalau begitu saya permisi dulu"pamit Max melangkah pergi meninggalkan ruangan bosnya.

Setelah kepergian Max, lelaki itu mengambil ponsel dari sakunya kemudian menekan sebuah nama yang tertera dilayar kecil tersebut.

"Selamat pagi Madam. Apa dia telah bangun?" Tanyanya pelan

"Selamat pagi Tuan. Non Tiara sudah bangun dan sekarang nona sedang memakan sarapan yang Tuan siapkan tadi.nona sedang bersama non Ceelsy Tuan"jelas Madam Bella

"Baiklah Madam. Ku pikir keadaannya sekarang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.tetap awasi dia terus madam ingatkan dia untuk meminum obatnya jika ada apa-apa segera hubungi aku" ucap Anrez sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali

"Baik Tuan" jawab Madam Bella sambil tersenyum diseberang sana mendengar majikannya yang tanpa sadar begitu perhatian kepada istrinya.
.
.
.
.

***

Malamnya

Anrez tiba diapartemen dengan penampilan yang cukup berantakan dasinya sudah tidak terpasang dengan rapi meskipun begitu tidak  mengurangi tingkat ketampanannya sedikitpun.

Ia segera masuk kedalam kamar memeriksa keadaan seseorang yang sedari tadi terus ada dipikirannya. Terlihat sosok wanita yang dicarinya itu sedang berdiri termenung di balkon kamar apartemen, membuat Anrez sedikit bingung dan bertanya dalam hati Mengapa gadis itu belum tidur?apa ia menunggu kedatangannya? Begitulah yang bisa ia simpulkan.

"Maaf ya key aku gak bisa antar kalian kebandara hati-hati ya kalian bertiga" ucap Tiara membuat Anrez mengerti jika gadis itu sedang berbicara melalui telepon dengan sahabatnya.

Karena tidak ingin menganggu, Anrez memutuskan untuk masuk kedalam kamar mandi membersihkan tubuhnya.namun setelah hampir 20 menit saat berlalu, saat ia keluar gadis itu masih saja berdiri di balkon kamar membuat Anrez menghela nafas frustasi

"Kenapa kamu masih berdiri disitu? Masuklah kamu akan kedinginan"ucapnya dingin

Mendengar itu Tiara berbalik sebentar menatap pria itu sekilas namun ia sama sekali tidak menyahut atau pun masuk kedalam kamar

"Aku menderita penyakit leukimia sejak kecil" ucapnya tiba-tiba membuat langkah kaki Anrez yang tadinya ingin menghampiri wanita itu menjadi terhenti.

"Aku tahu"jawabnya singkat dengan suara dingin nya membuat Tiara sepenuhnya menatap ke arahnya. gadis itu terlihat menghela nafas dengan berat

I Love You ( On Going )Where stories live. Discover now