Diterima Jalur Haram

828 145 15
                                    

"Weh, cerah bener tu muka"

Radit yang baru sampai di tongkrongan menyambar serenceng sukro.

"Yoi, Bro. Mau jajan apa lo hari ini? Gue bayarin!" ujar Radit enteng, padahal uang di saku celananya cuma 50K.

"Serius?"

"Serius lah. Bentar lagi duit gue banyak, ngalir kek kencing"

"Dapet job lu?"

"Baru mau wawancara sih, tapi gue pede bakal diterima"

Dani, teman se-tongkrongannya Radit, memutar bola mata. "Ini sih antara pede sama kepedean beda tipis ya"

"Bacot ah. Mau jajan ngga nih?"

"Rokok deh sebungkus"

"Muke gile, abis rokoknya! Nih, lo makan sukro aja"

Radit melempar sebungkus sukro pada Dani.

"Bangke, nraktir apaan tibang sukro sebungkus?"

"Mau ngga? Ngga mau gue yang makan"

Capek banget Dani tuh punya temen model Radit.

Omong-omong, Radit ini sedang berbunga-bunga lantaran baru dapat panggilan interview dari perusahaan bonafit.

Kalau dia bisa diterima di sana makmur sudah hidup Radit.

Jangankan bayar kos, Radit bisa kirim uang banyak ke orang tua di kampung.

Dalam bayangan Radit, besok dia sudah bisa pakai nametag karyawan.

Dalam bayangan Radit, besok dia sudah bisa pakai nametag karyawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nyatanya bayangan tinggal bayangan.

Padahal Radit sudah berangkat lebih awal dengan harapan sampai di tempat wawancara tepat waktu, ternyata musibah datang.

Motor Radit tiba-tiba mati dan tidak mau menyala lagi.

Panik? Jelas.

Untungnya Radit masih bisa berpikir tenang, buru-buru mencari bengkel kemudian melanjutkan perjalanan memakai jasa ojol.

Begitu sampai di tempat tujuan jam tangan digital Radit sudah menunjukan pukul 09:03. Lewat satu jam dari jadwal interview.

Memang lama juga Radit dorong motor mencari bengkel.

"Bangsat, motor pake mogok segala sih, telat kan gue"

Meski menggerutu Radit tetap melanjutkan langkah lebar ke hadapan front desk.

"Maaf Mbak, permisi, saya mau wawancara kerja"

"Oh, wawancaranya baru aja selesai Mas. Masnya telat"

"Yaelah Mbak, telat dikit doang, bisa kali diatur? Tolongin saya Mbak"

Ngawur memang. Telat satu jam Radit bilang sedikit.

Kontan gadis muda yang berjaga di front desk menatap Radit sinis.

Baby Baby [SeoChan Local AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang