(Not a) Date

206 34 12
                                    

Karena pekan ulangan selesai, Gerald bebas dari masa tahanan.

Dan hal pertama yang Gerald lakukan adalah meminta izin pada papanya untuk main dengan Radit.

"Boleh, tapi ajak Thaya, Nathan sama Iggie juga, ga boleh berduaan doang."

Bukan masalah, yang penting kan masih bisa bertemu Radit. Gerald sudah rindu setengah mati. Lagipula Gerald juga sudah lama tidak main dengan teman-temannya.

Karena teman-teman Gerald ikut, Radit juga mengajak Mirza dan Putra--Cio dilarang ikut supaya Mirza tidak sibuk berduaan dengan Cio.

Dua kelompok manusia beda usia ini berkumpul di depan theme park terkenal.

Radit, Mirza dan Putra datang dengan motor, sementara Gerald dan gengnya menaiki taksi.

"Halo, Kak! Gue Iggie!" sapa Iggie tanpa malu-malu, anaknya memang berani.

"Aku Thaya, kalau ini Nathan," ujar Thaya mengekor seraya menunjuk Nathan di sampingnya.

Mirza tersenyum lebar, tebar pesona. "Gue Mirza, kalau yang pendek ini namanya Putra."

Putra menepis tangan Mirza yang menunjuknya.

"Gue jait juga mulut lo, Ja."

Sebenernya Putra agak iri juga apalagi melihat tinggi badannya Iggie.

'Masih SMP aja udah menjulang gimana entar?' batin Putra.

Setelah perkenalan singkat, kerusuhan kecil Mirza-Putra, yang dewasa pergi membeli tiket sementara anak SMP menunggu di titik pertemuan.

"Temennya Kak Radit ganteng juga, ya walaupun masih gantengan Kak Okta," ujar Iggie, mumpung orang yang diomongin belum kembali.

"Itu sih kata kamu, Gie. Kalau menurut Gerald pasti beda lagi," ujar Nathan.

"Kok lama ngga ketemu perasaan Kak Radit makin ganteng ya," ujar Gerald memverifikasi ucapan Nathan.

Kemudian tiga sekawan yang pergi beli tiket kembali.

"Nih, tiketnya. Yuk, masuk!" ujar Putra seraya membagikan tiket pada dedek-dedek gemes.

"Naik apa dulu ya enaknya?" tanya Thaya.

Semua berjalan memasuki area theme park sambil berdiskusi mau naik apa saja.

Gerald menarik tangan Radit.

"Kak Radit, kita jalannya di belakang aja."

Radit mengangguk.

Keduanya lalu memperlambat langkah mereka, berdiri paling belakang.

"Kak Radit makan apa sih? Kok makin ganteng aja."

Radit tertawa. "Ini anak kecil satu kok pinter gombal ya? Belajar dari mana?"

"Kok gombal? Orang aku jujur."

Radit hanya mengusak rambut halus Gerald gemas.

"Kak Radit ga mau muji aku balik gitu?"

"Mau banget dipuji?"

Gerald memutar bola mata, "Ya udah ga usah," lalu tiba-tiba mempercepat langkahnya meninggalkan Radit sedikit di belakang.

Radit kembali tertawa, kakinya yang panjang dengan mudah menyamai langkah Gerald. Tangannya merangkul anak itu agar tidak menjauh lagi.

"Kangen banget sih sama bocil ambekan ini."

Deg deg deg

Gerald bisa mencium aroma parfum Radit saking dekatnya mereka, kepalanya bahkan sudah menempel dengan dada Radit.

Baby Baby [SeoChan Local AU]Where stories live. Discover now