09. Cholinergique

83 25 32
                                    

VOTE, yas.

—————

"Kau sudah bangun, Istriku?"

"Ja-ke...?" Penglihatannya samar, Eugene mencoba bersender pada headboard kasur yang dibantu Jake.

Setelah nampak jelas, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar itu. Jujur saja ia kaget sebab yang ia harapkan bukanlah kamar ini lagi.

Deg! Eugene, kembali ke Multica.

Ia berusaha senyum setulus mungkin agar tidak menampakkan kekecewaannya. "Jake, apa kau baik-baik saja?"

Jake menangkup pipi perempuan di depannya ini. "Harusnya aku yang bertanya, apa kau baik-baik saja, Istriku?"

'Kalau dilihat sedekat ini mereka memang mirip namun entahlah seperti tidak sama.'

Eugene mengangguk. Ia mengelus pipi kiri Jake lembut. "Aku baik-baik saja, Jake. Mana Eric?"

"Ibu mengasuh Eric. Apa kau lupa?"

Gadis itu menggeleng, "Tentu saja tidak. Aku banyak pikiran akhir-akhir ini. Maafkan aku, Jake."

'Bagaimana aku bisa tahu jika aku saja tidak di Multica saat itu? Tapi—apa Eugene kembali ke sini? Kenapa Jake mengatakan aku lupa?'

"Bagaimana kalau kita pergi ke Tokyo?"

Eugene kaget bukan main, ia berseru, "Di sini ada Tokyo?!"

Jake menatapnya linglung seraya menelengkan kepalanya ke arah kanan. "Bukankah Tokyo memang ada? Kau aneh sekali, Sayangku."

Dia membulatkan bibirnya, "Oh... Apa kau ada biaya? Maksudku tidak begitu.."

"Aku memang tidak memiliki biaya namun aku bisa meminta orang tuaku, seperti biasa."

Eugene meraih kedua tangan Jake. "Bagaimana kalau kita makan mie di halaman belakang saja? Jangan jauh-jauh ke Tokyo," hiburnya.

"Tapi—Kau, bukannya kau sering mengeluh bosan di sini saja? Dan, sekarang musim salju, Istriku...."

Eugene menutup mulutnya hendak tertawa, namun ia urungkan. "Aku...?" Eugene menggelengkan kepalanya kukuh, "Ayo kita menonton film saja! Atau kau ingin kita ke rumah ibu mertua saja?"

"Good ideas! Kita ke rumah ibu saja! Ingin besok saja? Atau sekarang?" Tanya Jake antusias.

Eugene diam nampak berpikir. "Bagaimana kalau kita ke sana sekarang, lalu kita berkumpul keluarga?" Jake mengangguk, menyetujui usulan istrinya itu.

Jake berseru, "LET'S GAUUURRRR, LOVEEEE." Lalu, Jake memeluk Eugene erat.

Beberapa menit setelah bersiap....

"Jake, sudah semua? Baju ganti Eric?"

"Sudah! Semuanya sudah, Istriku!"

"Ayo, berangkat!!!"

***

"Jake!" Gadis ini melambaikan tangannya ke arah Jake, lalu pria berjas navy ini menghampirinya dan berkata, "Kau membuatku cemas, Eugene. Waktu terhenti dan aku mendengar kau berteriak, apa kau tidak apa-apa?"

Gadis ini tersenyum, "Ya, aku tidak apa-apa."

"Aku akan menggendongmu. Cepat naik ke punggungku."

Eugene menggeleng, "Aku akan berjalan saja. Lagipula aku bisa berjalan, Jake."

Jake menatap sepasang mata Eugene kemudian melemparkan senyumnya. "Ya sudah, aku akan membantumu."

Pun ia memapah Eugene hingga ke dalam. Jake mendudukkan Eugene di sebuah sofa dekat ruangannya. Hanya berjarak 1 meter saja.

JAKE : Blessed Cursed ✔️Where stories live. Discover now