Prologue

638 69 82
                                    

meski terlambat banget, ini prolog-nya. untuk membantu kalian lebih memahami, ya. maaf juga terlambat, karena kupikir akan sangat membingungkan nanti.

blessed cursed update tiap rabu dan jumat ya, ayangie.

VOTE, yas.

—————

Di sebuah rumah layaknya istana terdapat dua orang bersaudara yang amat bahagia dengan sosok ayah di samping mereka. Si sulung dan si bungsu berjarak cukup jauh, yaitu 8 tahun.

Meski begitu, hal itulah yang menyebabkan keduanya saling mengerti satu sama lain. Si kakak yang sudah dewasa dan si adik yang masih bocah.

"Ayah! Ayah darimana?" Tanya si sulung penasaran sebab sang ayah baru terlihat hidungnya. Sudah 5 hari ayahnya tidak pulang ke rumah. Tentu saja si sulung antusias bertanya.

Si bungsu yang tengah tertidur di paha sang kakak pun terbangun ketika mendengar kata 'ayah'. Lalu memposisikan tubuhnya menjadi duduk bersandar di sofa.

"Ayah?" Tanyanya seraya mengucek-ngucek matanya.

Ayah dari dua bersaudara ini duduk di tengah-tengah lantas pria setengah baya itu merangkul kedua putranya. Lalu berbicara, "Ayah, habis keliling dunia mencari bunda. Zeus dan Jake, apa kabar?"

"Kenapa cari bunda, Ayah? Ayah tahu bunda sudah tidak bisa dicari. Kenapa ayah masih mencarinya?" Anak tertuanya ini tidak bisa diajak bicara soal sang ibunda yang sudah menghilang bertahun-tahun lamanya.

"Bunda? Apa kita punya bunda, Kak?" Polos si bungsu seraya menatap sang kakak penasaran.

Ayahnya menghela lalu tersenyum. "Zeus, bukannya ayah mencari hal sia-sia, tapi bukankah Zeus ingin melihat bunda?"

Zeus membuang muka. Dia tidak bisa menyangkal perkataan sang ayah, Zeus tahu betul dirinya sangat ingin bertemu bunda. Apalagi Jake yang tidak tahu rupa sang bunda seperti apa. Adiknya itu, belum pernah disusui bundanya.

"Seharusnya ayah mengajak kami ke dunia itu. Kita bisa mencari bunda bersama-sama, Yah." Kata Zeus.

Jake menelengkan kepalanya bingung. "Ayah, apa Jake memiliki bunda? Lantas, kenapa Jake tidak pernah melihat bunda?"

Lagi-lagi ayah dari dua anak ini tersenyum menghela mendengar pertanyaan Jake, si kecil yang tidak tahu-menahu soal bundanya.

Eric Abelano—nama sang ayah.

Eric mengangkat tubuh Jake lalu mendaratkannya di kedua pahanya. Lantas, pria itu menjawab, "Jake dan Zeus anak yang pintar, anak yang kreatif seperti bunda. Anak kesayangan ayah." Kemudian Eric mengecup pipi Jake.

"Zeus ke kamar." Pamit Zeus lalu melenggang sebelum mendengar penjelasan sang ayah—Eric.

***

8 tahun kemudian...

"Kak! Aku dapat 100 di sains!"

"WOW AWESOME!! Kau pintar sekali, Jake!" Zeus mengusak surai Jake lalu merangkulnya. "Nanti kakak akan mengajakmu makan di restoran itu!"

Netra sang adik berbinar-binar berisi harapan, "Benarkah?! Kakak janji, kan?!"

Zeus tersenyum, "Tentu saja! Ayo kita makan di sana setelah kakak kembali dari Dubai. Bagaimana?"

"Baiklah! Aku akan menunggu kakak!"

"Kalau begitu—aku berangkat, ya? Jagalah dirimu dan ayah. Tunggu aku sampai waktu itu tiba ya, Jake? Kau akan menungguku, bukan?"

JAKE : Blessed Cursed ✔️Where stories live. Discover now