26. TITIK AWAL

1.3K 165 121
                                    

Hai Buna🐻
Tekan tombol bintang di bawah pojok kiri untuk vote cerita ini.


-Selamat membaca-

"Apa arti bahagia?"

****

26. TITIK AWAL

Pagi ini Altez berpenampilan rapi, melihat pantulan dirinya di cermin. Cowok itu memoleskan krim rambut dan memakai banyak sekali parfum. Seragam yang keluar dari celana namun masih terlihat wajar, dan lengan baju yang digulung hingga menampakkan otot kekarnya.

Dia duduk di depan cermin sambil menyilangkan kaki, tangannya terulur mengambil botol sunscreen di atas nakas, menepuk-nepuk pipinya beberapa kali supaya krim itu cepat menyerap di wajah.

Dirasa semua sudah cukup. Altez keluar menenteng tasnya di pundak sebelah kanan dan jaket hitamnya di sebelah kiri.

Altez menengok melihat Leony yang sedang membuat bubur di dapur. Belum sempat Altez sampai di tempat Leony berdiri sambil mengaduk bubur di atas kompor.

Wanita itu mengeluarkan bungkusan berisi roti gandum. Altez terkejut lalu mundur beberapa centi.  Leony berbalik badan lalu tersenyum simpul. "Nih, mama tau kamu nggak bakal mau sarapan. Jadi mama bawain ini." kata Leony memberi Altez bungkus plastik itu.

"Makasih ma." ucap Altez lalu kepalanya menengok panci yang berada di belakang Leony. "Mama buat bubur?"

"Buat papa kamu." kata Leony membuat hati Altez sedikit tenang, setidaknya mereka masih saling peduli.

"Kamu ke sekolah naik apa? Semua kuncinya di laci depan ya." pesan Leony membuat Altez menggeleng.

"Aku mau naik sepeda." kata anak itu membuat Leony melotot.

"Naik sepeda siapa?!"

"Sepedanya Bu Endah." jawab Altez nyengir.

Leony mencubit pelan perut anaknya. "Pantes pagi banget berangkatnya. Yaudah cepetan gih, keburu siang."

"Aye-aye." Altez memberi hormat lalu berlari cepat keluar rumah.

Di perjalan menuju perumahan Grace, Altez bersenandung kecil menikmati angin pagi yang menyejukkan. Sepeda yang ia kendari sengaja ia miringkan ke kanan kiri, sehingga angin-angin menerpa wajahnya dengan halus.

Saat Altez tiba di pinggir pohon jambu depan rumah Grace, sudah ada perempuan itu yang menunggunya sembari membawa kotak makanan.

Grace memperhatikan Altez sangat lama, membuat cowok itu tersenyum bahagia.

"Pasti aku lebih ganteng hari ini, ya kann." ujarnya pd, menyeringai.

"Lama! Udah gue duga bakal bawa sepeda. Lagian siapa juga yang mau muji lo ganteng," ucap Grace lalu naik di jok belakang sepeda Altez.

"Beneran lah, ish. Sini tas kamu,"

"Iya deh." ucap Grace pasrah, lalu memberikan tasnya kepada Altez.

Begitu Grace sudah duduk dengan sempurna, Altez menoleh ke belakang melihat perempuan itu yang duduk dengan posisi menyamping.

ALTERIOWhere stories live. Discover now