Hai Buna🐻
Tekan tombol bintang di bawah pojok kiri untuk vote cerita ini.
•
•
•-Selamat membaca-
"Mata memang tidak pernah bisa berbohong, kamu lelah dengan semuanya."
****
31. DASAR MANJA!
Grace sengaja berangkat siang ke sekolah untuk menghindari kerumunan murid ambis yang datang selalu pagi dan tepat waktu. Tapi nyatanya sama saja, bahkan sekarang punggungnya di tabrak oleh seorang laki-laki berbadan bongsor yang baru saja dia temui kemarin.
Yanuar.
Laki-laki itu melihat Grace dengan pandangan terkejut. "Kamu, wah tumben-tumben nih." Yanuar kembali mengeluarkan handphonenya dari saku celana.
Grace pergi dengan secepat kilat menghindari cowok hobi selfie itu. Grace berhenti tak jauh dari parkiran, sengaja melihat Altez tetapi orang yang dia cari sedang tidak ada disana.
Ia kembali berjalan menaiki tangga, menyusuri lorong sambil melihat ke arah lapangan memandang siswa laki-laki yang bermain basket. Salah satunya adalah, Noval.
Saat Grace berjalan dengan tatapan kosong, Noval melihatnya dari bawah. Cowok itu mengoper bola kepada temannya lalu berlari menyusul Grace di lantai atas. Saat Grace hendak memasuki kelas. Noval kembali menarik perempuan itu menuju lorong perpustakan yang jarang dilewati oleh para murid.
Tentu saja Grace kebingungan. Nih cowok hobi banget narik-narik gue, ngefans kali ya. batin Grace tertahan.
"Lo nyari Altez?" tanya Noval membuat mata Grace yang tadinya sayu langsung terbuka lebar.
"Kok lo tau? Cenayang ya?"
Noval memutar bola mata malas. Melihat Grace mengingatkannya dengan Gastin. Sama-sama menyebalkan.
"Dia sakit." kata Noval.
"HAH SAKIT APA!?" Noval spontan membekap mulut gadis itu agar tidak di dengar orang-orang.
"Jangan keras-keras! Demam kali."
Grace membulatkan mulutnya membentuk huruf O. Ekspresi mukanya berubah murung, padahal ia sengaja berangkat siang agar bisa melihat Altez berkumpul bersama teman-temannya di parkiran.
"Grace," panggil Noval membuyarkan lamunannya. "Lo bisa dateng nanti malam?"
"Buat apa?" tanyanya.
"Ada sesuatu yang penting banget." kata Noval.
Grace yakin, pasti malam nanti adalah diskusi soal surat yang baru saja di kirim kemarin. Ah, lagi pula dia sudah tau sendiri dari mulut Mazha.
Grace mengangguk. "Oke, gue usahain."
"Intinya harus dateng!" paksa Noval.
"Aelah bawel amat lu, iye entar gue dateng." balas Grace.
Noval mengeluarkan handphonenya dari saku celana. Melihat itu Grace mendekat ke tubuh cowok itu. "Mau selfie juga lo?" cetus Grace membuat Noval bingung.
"Selfie? Siapa yang mau selfie, gue mau minta nomer lo kali." ujar Noval. Grace menepuk jidatnya malu. Efek ketularan Yanuar.
"Lagian ngapain lo minta nomer gue. Jadi selama kita kenal, dipikir-pikir kita ga pernah tukeran nomer handphone ya." ucap Grace sambil mengusap-usap dagunya.
"Jangan banyak omong, kasih nomer lo ke gue!" Noval memberikan handphonenya, menyuruh Grace mengetikkan beberapa angka.
"Buat apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTERIO
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] _________________________ Terjebak di dalam zona nyaman bersama seorang gadis sama sekali tidak terlintas di otaknya. Ini tentang Mackenzo Alterio Wilson, cowok bengis yang dianugerahkan wajah tampan. Dan Theresia Gracia Ge...