BAB 13

2.4K 483 12
                                    

Angin berseru cukup kencang yang menjadi ciri khas musim gugur hingga awan pun bergerak cukup cepat menutupi mentari yang tadinya bersinar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin berseru cukup kencang yang menjadi ciri khas musim gugur hingga awan pun bergerak cukup cepat menutupi mentari yang tadinya bersinar. Namun, perubahan langit itu tak mampu membangunkan lamunan kedua anak Tuhan dengan pandangan yang saling bertemu dan tak ada yang memutus. Hanyut dalam pikiran serta iris yang seolah bicara sebelum akhirnya gesekan daun yang begitu riuh dan guguran daun itu jatuh mengenai topi pemuda dan menyadarkan sosok pria di hadapannya.

Kaki pria bermarga Kim mengambil satu langkah lebih dekat hingga pemuda Jeon memilih untuk mengambil satu langkah mundur dan tersentak karena nya. Jantungnya masih berdetak cepat ketika Kim Taehyung mengatakan jika ia adalah matenya tanpa ragu walaupun sisi lain dirinya tetap ingin menangis karena ucapan itu. Ucapan yang begitu menenangkan seolah pria itu akan melindunginya dari dunia yang begitu kejam bahkan ketidakadilan Tuhan untuknya.

Taehyung meraih daun kering dari atas kepala membiarkan pemuda itu menunduk dan mencoba untuk kembali menghindar hingga helaan napas pun terdengar diikuti tawa kecil yang Jungkook berikan. Ia harus bersikap seperti biasa dan berhenti bersikap seperti seorang omega yang menggemaskan. Namun, Jungkook masih belum mengetahui sanggahan apa yang mampu ia berikan. Tuhan akan menghukum nya lebih banyak jika ia berkata bohong pada alpha nya. Benar— Kim Taehyung adalah alpha nya dan seluruh tubuhnya mengatakan hal yang sama.

"Mengapa kau bisa mengatakan aku adalah mate mu?"

Pertanyaan itu membuat Taehyung terdiam menatap ke arah Jungkook yang kini melangkah mendekat ke arah kuda nya, kembali naik ke punggung kuda berwarna cokelat besar itu hingga Taehyung mampu melihat tatapan yang berubah cukup banyak. Tak ada bingkai lembut untuk iris hitam itu, terlihat tatapan datar dan tatapan biasa untuknya membuat Taehyung menghela napas dan mengambil langkah mendekat, mencengkam tali dan menahan pemuda Jeon itu untuk tidak memacu kuda nya.

"Karena hati mengatakan hal itu." ucap Taehyung ketika angin kembali berseru dan membuat Jungkook terdiam, menatap kosong pada Taehyung yang mengatakan hal sederhana, tetapi mampu membuatnya tak tahu apa yang harus ia katakan. Sebelum pandangannya mengedar, menghela napas panjang dan tertawa kecil walaupun sebenarnya Jeon Jungkook tak ingin tertawa untuk hal itu.

"Tuan Kim? Seorang alpha ditakdirkan bertemu seorang omega dan bukan seorang alpha sepertiku— Kau keliru, Tuan Kim." ucap Jungkook dengan tatapan angkuhnya pada Kim Taehyung yang kini terdiam dan melepaskan genggaman pada tali hingga Jungkook pun bersiap untuk memacu kudanya. Mungkin, Tuhan akan menghukum nya karena berbohong untuk kali ini hingga Taehyung pun menyeringai kecil. Keliru— pemuda itu mengatakan kekeliruan nya begitu ringan membuat Taehyung merasa harga dirinya jatuh begitu saja karena ia salah menebak.

"Kau menyukainya? Sebaiknya hentikan— ada seorang omega yang menunggumu di luar sana."

Taehyung terdiam menatap Jungkook yang kini membungkuk sekilas sebelum memacu kudanya cukup cepat ke arah hutan meninggalkan Kim Taehyung yang masih mendengungkan suara pemuda Jeon tadi. Entah kenapa— hanya saja, hati nya tidak terima atas perkataan yang dilontarkan pemuda itu. Mungkin, ia tidak terima atas penolakannya, tetapi pemuda itu mengatakan omega yang menunggu diluar sana dan Taehyung tak menemukannya di antara ratusan manusia yang ia temui, hanya pemuda Jeon yang mampu membuatnya hampir gila hanya karena ia ingin pemuda Jeon itu seorang omega dan menjadi mate nya.

Et Cetera (Etc) [ TAEKOOK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang