BAB 26

2.2K 382 2
                                    

Tampaknya musim dingin benar-benar datang, dibawa oleh angin dan dijatuhkan di trotoar kemudian berhembus mengelilingi jalanan yang masih begitu sepi walaupun timur telah memperlihatkan sinarnya, sedikit keunguan dan perpaduan dengan jingga yang c...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tampaknya musim dingin benar-benar datang, dibawa oleh angin dan dijatuhkan di trotoar kemudian berhembus mengelilingi jalanan yang masih begitu sepi walaupun timur telah memperlihatkan sinarnya, sedikit keunguan dan perpaduan dengan jingga yang cerah walaupun barat masih setia memperlihatkan biru gelapnya.

Pemandangan itu dipotret oleh seorang omega yang kini duduk beralaskan lantai, di atas tangga yang mengarah pada pintu masuk berwarna putih yang kini tertutup. Iris hitam nya senantiasa memantulkan warna langit hingga terlihat binar yang cukup indah di tengah sepi, berhadapan dengan pekarangan yang begitu luas tanpa khawatir ada seseorang yang akan menemukannya.

Ia tengah menunggu sejak kepergian alpha tengah malam tadi, tetapi tak kunjung terlihat mobil ataupun batang hidung nya. Hal itu membuatnya kembali menunduk, menyentuh kaki nya yang ditutupi oleh kaos kaki putih dan sendal berbulu dengan warna senada. Kim Taehyung mempersiapkan segalanya, begitu yakin jika omega nya akan datang hingga dua pasang barang bukanlah hal yang sulit ditemukan di rumah besar ini.

Rasa khawatir kembali terasa dalam benaknya memberikan hawa untuk kembali menghela napas. Entah berapa kali, tetapi menghela napas adalah kegiatan yang sering dilakukannya pagi ini. Hal itu memberikannya pilihan lain, bangkit dari duduk dan melangkahkan kakinya. Ia akan berkeliling seperti mencari jejak di hutan.

Dingin semakin menusuk, sepertinya mengenakan cardigan putih pagi ini adalah pilihan yang salah, tetapi ada sedikit rasa malas untuk sekedar masuk dan mengambil mantel hingga kakinya pun terus melangkah menyusuri jalanan setapak yang terbuat dari bebatuan yang terlihat halus.

Rasa penasaran memenuhi pikirannya, tak henti menatap batuan seolah menghitung jumlah batu itu satu per satu, mengabaikan angin yang kini menyapa helaian rambutnya yang terlihat panjang. Tak ada waktu untuknya memotong rambut, pekerjaannya cukup banyak akhir-akhir ini dan menghabiskan waktu dengan alphanya lebih menarik.

Langkahnya terhenti ketika ia menemukan sebuah gazebo kayu yang dikelilingi oleh kolam ikan yang terlihat begitu bersih, seperti akuarium besar dan dasar air nya pun terlihat. Hal itu membuat Jungkook menekuk kaki, menatap ikan dan memberi makan berupa butiran sedikit demi sedikit. Ia baru tahu ada kolam ikan di sekitar rumah besar ini.

"Ikan, makan yang banyak."

Jungkook berbisik seolah takut orang lain mendengar jika ia tengah bicara dengan ikan di kolam, walaupun sebenarnya itu adalah hal yang menyenangkan sebelum atensinya teralih pada suara gerbang yang dibuka begitu berisik membuat tubuhnya bangkit dan memilih untuk melangkahkan kakinya ke tempat di mana ia menunggu.

Namun, langkahnya terhenti ketika ia menemukan punggung seorang alpha yang kini tengah memegang ponsel, tengah menghubungi seseorang membuatnya melangkah perlahan, berusaha tanpa suara dan melingkarkan lengannya pada tubuh yang tampaknya tak terkejut akan kehadirannya.

"Lucu sekali ada yang mengendap-endap." ucap Taehyung yang kini menurunkan ponsel dan melirik ke arah omega yang menghilang dari dalam rumah membuatnya sedikit khawatir karena udara begitu dingin walaupun suara langkah kaki itu yang berhasil menurunkan rasa khawatir dan membuatnya mampu tersenyum seolah lelahnya tidak tersisa. Jeon Jungkook ingin bermain dan itu menggemaskan.

Et Cetera (Etc) [ TAEKOOK ]Where stories live. Discover now