Part 11

8 2 0
                                    

Keadaan dirumah Mesya makin dingin, yang membuat keduanya sangat asing untuk hangat kembali

"Sayang... gaenak bangetloh kalo harus gini terus, kamu gamau cari penyelesaiannya biar ini baik lagi" Mesya memulai pembicaraan

"Apa emang menurut kamu penyelesaiannya?"

"Kenapa malah tanya aku sih"

"Terus siapa lagi?"

"Kalo emang aku yang udah buat kamu gini, sekarang keputusan ada di kamu Jer, aku mau ngomong gimana juga udah percuma aku yang bersalah"

"Kamu kira buat keputusan itu enak ya sya? ini ga semudah bilang putus saat masih pacaran"

"Aku bener bener minta maaf sekali lagi Jer, aku emang gapantes untuk dipertahanin"

"Terus kamu pikir aku pantes kamu sakitin?"

"Engga gitu Jer"

"Terus apa ha apa sya?" Nada bicara jerry mulai meninggi

"Maaf"

"Udahlah sekarang kamu pergi dulu kerumah orang tua kamu, aku anterin kamu!"

"Jer? kamu ngusir aku?"

"Aku pengen sendiri dulu sya aku lagi pusing untuk buat keputusan"

"Kita pisah ranjang itu ga cukup jer? ha gacukup?"

"Kamu pikir kamu cuma minta maaf itu cukup ha?" Jerry membentak mesya

   Mesya hanya terdiam dan menangis, entah apalagi yang harus dia bayar untuk menebus kesalahannya

"Yaudah kalo emang kamu mau aku pergi aku bakal pergi dulu jerr kamu gaperlu anterin aku"

"Yaudah bagus"

  Mesya hanya membawa baju beberapa dan pergi meninggalkan Jerry naik motornya, entah kemana dia akan pergi mesya masih tak tau arah karna dia tak mungkin kembali kerumah orang tuanya
  Diperjalanan Mesya mencoba untuk mencari kontrakan sementara

"Maaf pak disekitar sini kira kira ada kontrakan kosong ga ya?"

"Oh ada neng tapi kamar satu si gapapa?"

"Oh gapapa pak saya sendiri juga jadi ga masalah, hm boleh tolong antarkan saya pak?"

Dirumah Jerry merasa bersalah karna telah mengusir Mesya malam malam

"Apa aku terlalu gegabah untuk usir mesya"

Keesokan harinya Cia telah menyiapkan masakan untuk mertua dan suaminya

"Wahh istri aku udah masak aja, makasi ya sayangg" ujar Aka

"Iya nih mama ga sabar mau nyobain masakan Cia"

"Hehe maaf ya mah nanti kalo ga seenak biatan mama"

   Mereka pun makan sepertinya mama Aka juga menikmatinya.

"Oh iya Cia, kapan nih kalian punya anak mamah pengen bangetloh kek tementemen mamah udah nimang cucunya masing-masing"

"Hmm iya mah secepatnya" jawab Cia

"Iya mah aku sama Cia juga udah berusaha kok berdoa aja kita segera dikasih ya ma"

"Jangan lama-lama loh"

"Iya mah"

"Oiya Ka si Mesya udah hamil belum?"

"Hm gatau mah keknya belum" jawab Aka ragu ragu

  Cia terdiam seketika mengingat chat yang dikirimkan Mesya pada suaminya itu

"Yaudah siang nanti mama pulang, tolong sampaikan salam mama kalo kamu bertemu Mesya ya"

TOXIC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang