Part 14

1 0 0
                                    

Beberapa tahun kemudian Berlin sudah tumbuh dengan baik dengan asuhan dari Aka dan tanggung jawab jerry sebagai ayah kandungnya yang setelah terbukti memiliki DNA yang sama dengan Berlin
Mesya juga telah keluar dari penjara Berlin dan Aka pergi menyusulnya...

"Om Aka kita mau pergi jemput ibu?" Tanya gadis kecil itu

"Iya sayang setelah ini savi akan bertemu dengan ibu setiap hari.." ujar Aka menyebut berlin dengan nama kesayangannya

"Hmm kalo savi udah tinggal dengan ibu apa om Aka akan tinggalin savi? ga tinggal bareng dengan savi dan Ibu?" Ujar gadis kecil itu polos

  Aka hanya tersenyum manis dan membelai kepala savi karna gemas dengan tingkahnya...
Ahirnya mereka berdua pun sampai didepan bui dan terlihat Mesya sudah duduk menunggu kedatangan mereka berdua...

"Berlin saviera..." Mesya memanggil anaknya dengan sangat terharu

"Ibuuuuuuu" saut berlin

Ibu dan anak itu pun saling berpelukan erat karna tak menyangka waktu yang selama ini mereka tunggu ahirnya datang juga mereka berdua tampak sangat bahagia

"Ibuu.. aku bahagia banget akan tinggal dengan ibu.."

"Ibu juga sangat bahagia dengan ini semua nak.. hmm Aka aku gatau lagi harus berterimakasih gimana lagi sama kamu, kamu bener bener rawat anak aku dengan baik walaupun dia bukan anak kandung kamu"

"Aku seneng ngelakuin itu sya Savi bener bener bisa ikut serta nyembuhin sakit aku, saat sama dia aku ngerasa senang.."

"Makasi ya om Aka udah rawat aku selama ini" berlin memeluk erar Aka

Haru dan tangis memenuhi suasana mereka saat itu dan ahirnya Aka mengantarkan Mesya dan Berlin kerumah mereka

"Kamu akan tetep sering ngunjungin Aku dan anak aku kan? pasti dia kehilangan kamu banget ka.." ujar mesya

"Pasti... Savi sayang om aka pulang dulu ya, om aka janji akan sering kesini untuk mastiin keadaan kamu baik baik aja.." Aka memeluk Savi dengan erat

"Om aka janji?" Ujarnya berkaca kaca

"Janji om aka akan tepatin janji om"

"Hmm kenapa om Aka gak jadi Ayah savi aja si pasti aku bahagia punya ayah sambung kek om Aka..."

"Ehh sayang.. maaf ka.." ujar Mesya tak enak

"Gapapa.. hmm yaudah om pergi dulu savi boleh anggep om aka kek ayah savi sendiri.."

"Makasih om hati hati yaa.."

"Iya sayang.. yaudah sya aku pulang dulu kalian hati hati kalo ada apa apa hubungin aku"

"Makasih banyak ka.."

   Keesokan harinya Jerry datang kerumah Mesya..

"Berlin.." panggilnya

"Ayah.. kok ayah gak ikut aku kemaren jemput ibu sii?" Ujarnya sedih

"Ayah minta maaf ya.. ayah banyak kerjaan kemaren"

"Ayah selalu sibuk"

"Hmm sya gimana keadaan kamu?" Tanya jerry

"Jauh lebih baik kok jerr makasih udah mau berkunjung..berlin pasti akan seneng kalo kamu sering kesini"

"Aku akan usahain belakangan ini aku sibuk banget.."

"Ayah gak kek om Aka.." berlin meninggalkan mereka berdua dan pergi ke kamar tidur

Jerry berusaha ingin mengejarnya tapi tangannya ditahan dengan mesya

"Biarin aja dulu dia agak kecewa dengan kamu jerr"

"Maafin aku sya.. aku belum bisa jadi ayah yang baik untuk berlin"

"Berlin sangat membutuhkan sosok ayah bahkan kemaren dia sampe bilang kalo ingin Aka jadi ayah sambungnya"

"Aku tau aku ga seperti Aka tapi aku tetep berusaha untuk tetep ada disamping berlin"

"Makasih jerr"

"Iya sama sama aku pulang dulu ya.. berlin ayah pulang dulu oiya ayah udah bawa makanan kesukaan kamu dimakan ya ayah kasih ke ibu mesya"

Setelah Jerry pergi Aka datang kerumah Mesya

"Sya.. savi mana?" Ujarnya

"Dikamar dia abis ngambek dengan ayahnya.."

"Jerry abis kesini?"

"Iya ka.."

"Kamu udah makan?"

"Belum aku gabisa makann berlin masih ngambek"

"Kamu gaboleh kek gitu.. kamu harus sehat kalo mau jagain savi ini aku bawain makanan untuk kalian dan ini aku bawain makanan kesukaan kamu"

"Aka.. kamu masi inget makasi udah perhatian dengan kita.."

"Kamu makan yaa sini aku suapin"

"Hah?"

"Udah gapapa ayo buka mulut kamu.."

Mesya pun membuka mulutnya dan tersenyum hangat kepada Aka..

"Aku mau ajak kamu dengan Savi ke pantai hari ini kamu mau ya..?

"Hari ini?"

"Iya yaudah kamu siap siap aku mau hampirin savi dulu"

"Savii sayang... buka pintunya dong udahan ngambeknya om Aka disini lohh" ujar Aka dengan lembut

"Om Akaaaa" savi membuka pintu dan memeluk erat Aka

"Uuu sayangnya om kenapa ngambek"

"Gapapa om..savi cuma kesel aja."

"Udahan ya ngambeknya om Aka mo ajak savi dengan ibu ke suatu tempat ayo siap siap kita jalan jalan"

"Hah serius om aaaa makasihh yaudah savi siap siap dulu.."

"Oke om tunggu didepan yaa"

"Siapp pak boss"

  Setelah mereka siap ahirnya mereka masuk mobil Aka.

"Kita mau kemana om?"

"Hmm kemana ya rahasia dong hehe"

"Ih om Akaa..."

Setelah beberapa lama ahirnya mereka sampai dipantai yang sangat sejuk dengan pasir putih menghiasi pantai serta pepohonan yang ada dipantai...

"Wahh indah banget om" savi langsung berlari mendekati ombak pantai

"Makasih ya ka kamu selalu buat berlin bahagia"

"Iya tenang aja sya hmm aku.. ada yang mau aku omongin ke kamu"

"Oh iya apa ka bilang aja.."

   Aka berlutut didepan Mesya yang membuat Mesya bingung

"Kamu ngapain ka ayo bangun"

"Sya aku mau kita jagain savi sama sama melihat dia tumbuh dengan baik dan bahagia.. will you marry me?"

Seketika Mesya terdiam melihat Aka mengatakan hal itu

"Aka kamu.."

"Aku serius sya.."

"Aku.. aku mau kaa.."

"Yess.. savii om Aka akan jadi ayah kamu" Aka berteriak pada savi

Savi pun menghampiri mereka berdua

"Ayah aku?" Ujar savi bingung

"Om akan segera menikah dengan ibu kamu dan kamu akan jadi anak om dan kamu bisa anggep om Aka sebagai ayah sambung kamu yang resmi"

  Savi pun terlihat sangat senang mendengar hal itu dan memeluk Aka.. Mesya pun ikut memeluk mereka berdua... Senyum kebahagiaan memenuhi suasana hari itu

                           SELESAI.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TOXIC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang