03

1.2K 185 113
                                    

7 p.m

heeseung dan saluna berjalan di tengah kota yang sangat ramai mengingat hari ini adalah weekend. mereka memutuskan untuk berjalan kaki. sebenarnya heeseung ada mobil, tapi ia lebih suka berjalan kaki sambil menikmati pemandangan malam dan saluna pun tidak keberatan sama sekali.

heeseung juga semakin senang karena akhirnya ia tidak perlu merasa kesepian lagi ketika menghabiskan waktunya pada malam hari. ia senang akhirnya bisa berkenalan dengan saluna, keinginan besar heeseung sejak usianya masih sangat kecil.

mereka sampai di sebuah festival budaya dengan tujuan utamanya adalah menghampiri festival street food yang ada disana. mungkin ini street food terbesar yang pernah saluna maupun heeseung kunjungi, karena street food yang dihadirkan dari berbagai negara.

"heeseung, aku mau ke thai dulu!" pekik saluna ketika melihat plang street food thailand.

saluna segera berlari dengan gembira mendatangi food stall tersebut sedangkan heeseung hanya tersenyum melihatnya.

"permisi ibu, mau mango sticky rice nya satu!" pinta saluna dengan sopan.

ibu penjual itu pun memberikan satu porsi mango sticky rice dan saluna langsung menyuapnya. sudah dari lama saluna ingin makan dessert yang populer dari thailand tersebut. saluna menghadap ke arah heeseung yang berada di sampingnya.

saluna menyodorkan satu suapan irisan mangga dan juga nasi ketan tersebut kepada heeseung.

"nih cobain deh!"

heeseung pun menerima suapan dari saluna kemudian membulatkan matanya ketika merasakan rasa manis dari dessert tersebut.

mereka lanjut berjalan mengelilingi street food dan mencicipi beberapa jajanan lain sampai akhirnya mereka sampai di sebuah stall permainan.

tembak bebek.

"aku jago nih tembak bebek." ujar heeseung dengan bangga.

"well, let's see after i saw you on bumper car~" ledek saluna.

"hey, itu kan karena aku ngalah sama kamu!" protes heeseung.

heeseung mulai mengacungkan pistolnya dan siap membidik bebek-bebek mainan yang mulai bergerak. saluna tertawa melihat pose heeseung seakan dia adalah seorang penembak yang handal.

"kenapa ketawa?!" heeseung mengerutkan dahinya.

"kamu cuman mau nembak bebek, tapi kayak udah mau nembak teroris!" saluna memegang perutnya yang sakit karena tertawa.

heeseung hanya mendecih kemudian kembali fokus membidik bebek tersebut dan mulai menembaknya.

"aduh! ah!" heeseung menggerutu karena sudah tiga tembakan awal melesa terus tidak mengenai bebek-bebek tersebut.

"kayaknya satu pun kamu ga akan dapet sih." ujar saluna.

"diem ya, saluna!" ujar heeseung masih fokus membidik bebek tersebut.

sudah 6 bebek tembakannya terus melenceng membuat heeseung semakin frustasi. belum lagi saluna yang terus menertawainya.

saluna menghentikan tawanya dan menatap heeseung dengan lekat. benaknya kembali memuja betapa tampannya paras heeseung dari samping, hidungnya sangat mancung, bulu matanya pun bisa dibilang cukup lentik untuk seorang pria. bentuk bibirnya juga sangat sempurna, dan matanya yang selalu berbinar seakan ada jutaan bintang di dalam sana.

"YEAY! LUNA LIAT NIH BEBEKNYA KETEMBAK SATU!" pekikan dari heeseung membuat saluna terkesiap dan tesadar dari lamunannya.

"satu dari berapa?" tanya saluna.

after the sunset ; heeseung leeWhere stories live. Discover now