05

1K 156 45
                                    

10 a.m

saluna menelan pil pereda demam dan juga flu. ia memutuskan untuk tidak mengikuti kelas pada hari ini dan memilih untuk beristirahat. saluna membaringkan tubuh di atas kasur dan mengingat kejadian saat dirinya berciuman dengan heeseung.

selepas mereka berciuman, tentu hanya ada kecanggungan yang tercipta diantara keduanya dan yang bisa saluna katakan hanyalah ia ingin kembali tidur. dan sampai akhirnya dia terbangun pada pukul 7 pagi, tentu heeseung sudah mulai tidur jam segitu.

saluna tidak tega membangunkan heeseung jadi dia memutuskan untuk segera pulang. lagipula mustahil bila heeseung mengantarkannya pulang di saat matahari sudah terbit.

kini saluna tengah terbaring lemas karena terserang flu pasca kehujanan kemarin. hidungnya sudah tersumbat, kepalanya sangat pusing. saluna jadi khawatir apakah heeseung terserang flu juga?

saluna hendak melanjutkan tidurnya namun tiba-tiba ponselnya berdering. hatinya seketika berbunga melihat nama heeseung yang terpampang di layar ponselnya.

"halo heeseung?"

"saluna kamu sakit?" tanya heeseung langsung.

"engga kok."

"bohong! suara kamu kayak orang flu berat tau. udah makan?"

"aku gapapa heeseung tenang aja-"

"aku khawatir banget.."

belum sempat menjawab lagi, heeseung terlanjur memutus sambungan telponnya. saluna pun mengirim beberapa pesan teks untuk heeseung, mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja dan juga menanyakan apakah heeseung juga terkena demam ataupun flu.

karena tidak ada balasan lagi dari heeseung, saluna pun memutuskan untuk tidur kembali.

11.30 a.m

saluna terbangun dari tidurnya dan merasakan matahari sudah mulai tinggi. ia pun meraih ponselnya untuk melihat apakah ada pesan dari heeseung, dan ternyata tidak ada.

dengan segala sisa tenaga, saluna bangkit dan menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan juga menggosok giginya. ia belum bisa mandi karena badannya sedang tidak enak. saluna pun keluar dari kamar untuk menuju ruang makan.

saat mengambil segelas air mineral, bel dirumahnya berbunyi. saluna sedikit bingung kira-kira siapa yang bertamu di siang hari. karena, jujur saluna tidak memiliki teman dekat yang suka berkunjung ke rumahnya, ataupun misal keluarganya berkunjung, pasti mereka akan menghubungi saluna terlebih dahulu.

saluna segera menuju pintu dan membukanya. seketika dirinya sangat terkejut melihat heeseung yang berada di depan pintu. mengenakan pakaian super tebal dan tertutup, juga kacamata hitam, tak lupa ada payung yang sudah dilipat.

"HEESEUNG!!" saluna langsung menarik heeseung ke dalam rumah dan menutup pintunya.

"saluna-"

"heeseung! kamu gila ya?! kamu ngapain jam segini ke rumah aku?! matahari lagi tinggi-tingginya tau jam segini!"

hari ini memang sangat cerah dan terik setelah semalam hujan petir mengguyur. saluna tidak habis pikir kenapa heeseung senekat ini.

"aku khawatir sama kamu saluna, serius!" heeseung melepaskan kacamata dan juga hoodienya.

"heeseung! kulit kamu merah banget! mana obatnya?!"

memang mau mengenakan pakaian setebal apapun, serapat apapun, tidak bisa menangkal sinar matahari untuk menembus kulit heeseung. memang reaksi alerginya tidak separah bila terpapar langsung dengan sinar matahari, tapi tetap saja hal ini sangat membahayakan bagi pengidap sun poisoning.

after the sunset ; heeseung leeNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ