Bagian 1

226 54 5
                                    

"Kau sudah sampai di Korea?" ucap seorang wanita dari ujung telphone

"Ya, pagi ini aku akan bertemu dengannya, aku sangat gugup Tiara"

"Tak perlu gugup, kau sudah latihan berkali-kali... lakukan seperti biasa"

"Benar, aku sudah persiapkan banyak hal untuk besok"

"Bersenang-senanglah!"

Aileen, seorang penggemar berat Noblesse memiliki kesempatan untuk bertemu langsung dengan penulis dan ilustrator komik yang sangat digemarinya.

Saat ini, Aileen sedang berjalan menuju tempat pertemuan nya dengan mereka, Jeho Son dan Kwangsu Lee.

"Hampir 10 tahun Noblesse menemani hidupku, akhirnya aku bisa bertemu mereka!"

Namun tanpa sengaja Aileen menginjak tai dan...
.
.
.
.

Aileen terbangun di sebuah kamar rapi yang pasti bukan kamar nya atau hotel tempat ia menginap. Perlahan-lahan memori yang tak dikenal milik siapa masuk menerobos ke dalam pikiran Aileen.

Secara tidak sadar, Aileen masuk ke dalam tempat yang sangat mirip dengan dunianya sebelumnya. Namun yang membuat terkejut adalah, SMA YERAN!

Sekolah tempat alur Noblesse dimulai adalah sekolah barunya. Belum lagi, ia adalah teman sekelas Shinwoo, Ikhan, Yuna, dan Sui.

"Penampilanku berubah, dan banyak memori asing yang masuk, tapi masa laluku juga tidak hilang" ucap Aileen dalam hati sambil berkaca di depan cermin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Penampilanku berubah, dan banyak memori asing yang masuk, tapi masa laluku juga tidak hilang" ucap Aileen dalam hati sambil berkaca di depan cermin

"Ini tidak seperti cerita pada umumnya! Cerita isekai biasanya mati ketabrak bis... tapi aku? Aku hanya menginjak tai! Hanya karena tai!!"

"...sebaiknya aku ikuti saja permainan ini"

"Tidak! Bagaimana jika aku mengubah seluruh cerita dan ending yang tidak dapat kuprediksi terjadi? Tapi aku tidak bisa membiarkan semua berjalan seperti alur" gumam Aileen frustrasi

"Baiklah! Sudah keputuskan! Lazark Kertia, Raizel, Edian, dan Muzaka... aku akan menyelamatkan kalian! Kalau bisa aku juga ingin berbicara dengan Urokai..."

Aileen berangkat ke sekolah seperti biasa, akan terlihat aneh jika 'Aileen' yang merupakan murid rajin dan berprestasi tiba-tiba tidak datang ke sekolah.

Seperti sekolah pada umumnya, Aileen belajar seperti biasa, sebelum berpindah dimensi pun Aileen adalah anak yang cerdas. Jadi tak sulit untuk beradaptasi kembali dengan pelajaran SMA.

"Semua masih berjalan normal, Raizel belum datang berarti alur cerita belum dimulai"

"Ho Aileen! Kau akan pergi ke kantor kepala sekolah kan?" tanya Sui setelah pelajaran berakhir

"I-iya"

"Baiklah, aku akan pergi dengan Yuna saja, cepatlah menyusul"

Sui dan Yuna pergi keluar kelas, dan Aileen mulai menata barangnya. Termasuk berkas-berkas yang akan diserahkan pada kepala sekolah.

Aileen adalah murid yang berprestasi tapi dia juga murid yang supel dan aktif di banyak organisasi. Aileen berjalan di sepanjang koridor menuju ruang kepala sekolah sambil memikirkan banyak hal, apa yang akan ia katakan pada Frankenstein.

Tok tok tok

"Permisi pak Lee"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Permisi pak Lee"

"Masuklah Aileen"

"Ini laporan yang bapak minta dari pengalaman saya dalam pertukaran pelajar ke Jepang"

"Terima kasih, aku akan memeriksa nya"

Melihat Aileen yang tak segera pergi, Frankenstein pun kembali membuka percakapan.

"Apa ada yang ingin kau katakan? Apa kau menemui kesulitan selama dalam bimbingan ku?"

"...tidak pak, saya tidak kesulitan. Tapi saya ingin bertanya pendapat bapak"

"Katakan"

"Apa bapak percaya jika ada manusia yang memiliki kemampuan luar biasa? Atau hal-hal diluar akal sehat? Seperti super hero yang diberikan kekuatan oleh tuhan?"

"Sepertinya aku percaya, kenapa kau tanyakan itu?" jawab Frankenstein meski sempat terkejut sesaat

"Saya bermimpi sesuatu yang aneh, sepertinya itu sedikit memengaruhi psikologis saya. Saya seperti mendapat anugerah dari tuhan"

Frankenstein meletakkan cangkir teh nya dan menatap murid di depannya.

"Anugerah? Mimpi? Seperti apa?"

"Itu aneh! Itu bukan hal penting, mungkin bapak akan marah kalau saya ceritakan"

"Tak apa, katakanlah. Kau adalah murid yang berhasil menarik perhatian ku dengan prestasi mu. Aku tidak akan mudah marah"

"Frankenstein tersenyum?! Aku akan mati! Sayang sekali tidak bisa ku foto...."

"Saya bermimpi... orang yang bapak cari-cari akan datang menghampiri bapak. Seorang pria berambut hitam, dia tampan. Bapak sangat menghormatinya"

Aileen sangat berhati-hati dalam berbicara, raut wajah Frankenstein berubah menjadi datar. Lalu sedetik kemudian tersenyum, "Itu hanya mimpi, jangan terlalu dipikirkan"

"Baik, terima kasih. Saya pamit"

Tanpa basa-basi lagi, Aileen keluar dari kantor kepala sekolah dengan keringat dingin. "Aku masih hidup! Aileen! Ini pilihan ku... aku akan menyelamatkan kalian semua!!"

"Apa maksudnya tuan? Tidak mungkin, Aileen pasti sedang bercanda" pikir Frankenstein melihat pintu yang masih terdapat Aileen di baliknya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
NOBLESSE: I Will Save You Where stories live. Discover now