Bagian 6

144 40 17
                                    

Keesokan paginya, Shinwoo dengan bangga memamerkan tas yang ditemukan di depan pintu rumahnya, setelah beberapa hari menghilang setelah insiden itu.

"Bagaimana bisa setelah beberapa hari tas itu diletakkan di depan rumahmu. Itu berarti ada seseorang yang membawanya, bagaimana dia bisa tahu itu tasmu dan dimana tempat tinggalmu?" jelas Ikhan

"Sepertinya kita harus menceritakan nya pada kepala sekolah"

Sesuai saran Aileen, mereka berempat segera menuju ruang kepala sekolah dan menjelaskan tentang tas Shinwoo yang secara tiba-tiba berada di depan pintu rumahnya.

"Ini bukanlah sebuah peringatan, tapi ini pernyataan dimulainya perburuan, dan pemburu sedang mendekati mangsanya. Ia membuat buruannya takut dan senang melihat menggeliat ketakutan" pikir Frankenstein

"Apa mungkin mereka tidak akan melepaskan Shinwoo, karena sudah memergoki dan memukuli nya?" tanya Aileen

"Bisa jadi, itu kemungkinan terbesar nya. Shinwoo karena ayah mu masih ada di luar negeri, lebih baik kau tidak pulang ke rumahmu"

"Baik, aku akan tinggal di rumah Ikhan"

"Pak, bukankah lebih baik kita laporkan ini ke polisi?"

"Kalau pun kita laporkan, kita hanya akan dimintai pernyataan tentang tersangka dan tak akan memberikan pengamanan yang kita butuhkan. Tapi aku akan memberitahu polisi yang kukenal, jadi jangan terlalu khawatir"

"Baik pak"

Setelah pembicaraan selesai, segera Shinwoo, Ikhan, Yuna, Aileen, dan Rai keluar dari ruang kepala sekolah untuk mengikuti pembelajaran.

"Sebenarnya aku sedikit takut dengan apa yang akan terjadi" ucap Yuna sambil memeluk tubuhnya sendiri

"Tidak apa-apa, Yuna. Jangan terlalu khawatir, jika ada apapun telphone saja aku" jawab Aileen menepuk punggung Yuna

"Tapi apa benar jika orang yang waktu itu adalah pembunuhnya?" tanya Ikhan

"Ini hanya dugaanku, tapi sepertinya memang dialah pelaku pembunuhan itu. Tenang saja~ kepala sekolah kita adalah orang yang sangat bisa diandalkan"

"Aileen benar! Hahaha! Kemarilah aku tidak takut apapun! Akan ku pukul kalian seratus kali!!"

"Andai kau tahu Shinwoo...."
.
.
.
.

"Sudah sore, sebentar lagi seharusnya Yuna akan pergi ke minimarket dan dia akan diculik. Kalau aku menolong Yuna, papa Frank akan semakin curiga jika aku adalah korban penculikan nya"

"...Kalau begitu maafkan aku Yuna!"

Aileen pun mengirimkan SMS pada Shinwo, "Aku akan bawa beberapa makanan untuk kalian berdua. Telphone aku kapan saja jika ada yang terjadi" isi pesan Aileen.

Baru berjalan beberapa langkah dari rumah, Aileen sudah mendapat telphone dari Shinwoo. Dan benar saja, Yuna diculik oleh M-21 dan M-24.

"Aileen! Yuna diculik! Aku mendapat telphone dari Yuna namun itu bukan Yuna... dan dia menyuruhku untuk datang sendiri ke sebuah lokasi!"

"Apa kau sudah mencoba menghubungi kepala sekolah? Berikan aku lokasinya segera!"

Dengan tergesa-gesa, Aileen segera menuju tempat yang diberitahukan Shinwoo setelah menghubungi Frankenstein. Tak lama setelah Aileen tiba, Shinwoo dan Ikhan juga tiba dengan membawa tongkat kayu sebagai senjata.

"Aileen, aku akan menghajar berandalan itu! Jika ada kesempatan tolong bantu Yuna"
.
.
.
.

"Kenapa... anda lakukan ini? Kenapa aku dibawa ke sini? Dan teman-temanku...."

NOBLESSE: I Will Save You Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon