Bagian 7

37 11 3
                                    

Frankenstein mengeluarkan energi gelap berwarna ungu yang menusuk ke seluruh tempat. Hanya M-21 dan M-24 yang merasakan energi tersebut, tetapi anehnya Aileen juga bisa merasakan energi tersebut.

"Ada yang melepaskan energinya dan terasa terbuka sekali."

"Siapa yang mengirimkan energi sebesar ini?"

"Lumayan. Dia sedang menantang kita."

"Kalau begitu sebaiknya kita jawab dia."

M-21 dan M-24 meninggalkan Shinwoo dan yang lainnya sibuk berkelahi mau kearah sumber energi.

"Pilihlah... Pilih mati disini atau pilih diam-diam menghilang. "

"Kami dibokong... dia bisa saja menyerang kami tanpa bicara apapun..." pikir M-24

"Ini peringatan. Siapa yang memiliki energi seperti ini?" ucap M-21. "Siapa kalian?"

"Kamu tak berhak untuk mengatakan apapun."

"Okey Raizel, time to shine!" Pikir Aileen kagum sekaligus tak sabar melihat adegan selanjutnya.

Aileen memperhatikan Raizel dan Frankenstein dari jauh. Sebenarnya ia cukup khawatir dengan Shinwoo, tapi sayang jika ia melewatkan satu adegan dalam serial favoritnya.

Tak berselang lama, M-21 mengeluarkan kuku-kuku tajamnya dan melesat kearah Frankenstein. Begitu juga dengan M-24 yang mengepalkan tinju sekuat tenaga kearah Raizel yang membuat debu dan asap berterbangan menutupi pandangan.

"Kena pukulan orang sekuat temanku, temanmu itu pasti sudah mati. Ini lebih mudah dari yang aku bayangkan." Celoteh M-21 yang hanya dibalas tatapan dingin dari Frankenstein.

Beberapa detik kemudian, "A-apa?! Bagaimana bisa?!!"

M-21 terkejut karena pukulan yang dilakukan M-24 sekuat tenaga bisa ditahan hanya dengan telapak tangan.

"Wah menyenangkan juga melihat M-21 versi bodoh."

"Berlutut."

Hanya dalam satu kata, M-24 langsung bertekuk lutut di hadapan Raizel dan tak dapat bergerak. Di sisi lain, M-21 yang fokus pada Raizel justru terkena serangan di seluruh lengannya oleh Frankenstein.

"Lancang sekali kamu melepas pandanganmu dari aku. Itu namanya penghinaan." Sahut Frankenstein penuh kemenangan dengan smirk andalannya.

"Aakkkkhhh Frankenstein smirk. Aku fans yang sukses! Haruskah aku membeli kamera??"

Baru saja Frankenstein mengangkat tangannya, Raizel menghentikannya dan memutuskan untuk pergi. Aileen pun bergegas kembali ke tempat Shinwoo dan si tertular untuk meminimalisir apabila ia terlihat oleh Raizel atau Frankenstein.

"Semoga aku tidak ketahuan, padahal aku harus melewatkan adegan kancing Raizel yang terbuka hingga membuat Frankenstein menangis...."

Di tempat Shinwoo, Ikhan berlari ke arah Yuna untuk melindunginya, sedangkan Shinwoo menghalangi si tertular agar tak mendekat. Namun seperti yang sudah Aileen duga, si tertulat pergi begitu saja. Tak berselang lama, Raizel dan Frankenstein pun tiba.

Malam ini Ikhan dan Shinwoo tidur di rumah Yuna karena khawatir. Namun, sepertinya Aileen tidak memiliki waktu untuk khawatir.

"Satu krisis sudah terlewati. Semua terjadi sesuai alur. Jika aku bertindak hanya sebagai 'pengamat' kemungkinan besar alur akan berjalan sesuai isi cerita. Tapi bagaimana jika aku mulai mengintervensi? Kalau begitu akan muncul beberapa variabel baru. Arc berikutnya adalah kedatangan Jake dan Mari... juga kematian M-24."

NOBLESSE: I Will Save You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang