Danau dan Kematian

2.1K 82 13
                                    


Pagi hari Kara sudah bersiap dengan pakaian Wisudanya dan riasan wajah yang menambah kecantikan dirinya. Gaun yang simple dan elegant,heels hitam yang indah serta tatanan rambut yang disanggul tidak terlalu rapih membuat Kara sangat menawan.

Kara memilih untuk membawa kendaraan sendiri. Dan menghadiri Wisuda bersama teman- teman yang lain. Ia sama sekali tidak memperdulikan keluarganya yang sibuk sendiri membahas pernikahannya.

Saat ini,Giliran Kara yang naik podium untuk menyampaikan sepatah duapatah kata. Dengan slempang Cumlaude yang diberikan oleh pihak University

Semua orang disana sangat kagum olehnya,selain memiliki paras yang cantik,ia juga sangat pandai. Dengan gelar lulusan terbaik dan cumlaude. Semua yang ada disana berdecak kagum. Gemuruh tepuk tangan memberikan penghargaan untuknya.

Kara turun dari podium,dengan senyum yang sangat manis. Ia melewati barisan keluarganya yang sudah siap memberi selamat. Memilih Menghampiri sahabatnya,dan memeluk mereka dengan tangis terharu dan bahagia.

"Hey jangan nangiss, lo keren Ra!" Sambut Neysa mengelus pundak Kara.
Punggungnya masih bergetar karna tangisnya pecah.

Kara teringat perjuangannya tetap kuliah mempertahankan beasiswanya dan disatu sisi merintis usahanya, untuk menafkahi keluarganya. Dengan segala kerja kerasnya,ia mampu menyabet gelar ini.

"you deserve the best,Ra" sambung Yazid

"Ra,makeup lo luntur di baju gua,btw. Gua masih ada kelas Ra" ringis El merasakan bajunya cukup basah.

Kara tertawa dan memukul El.
"Udah ya cantik. Gua bangga banget sama lo. Stop nangisnya" sambung El sambil menghapus Air mata Kara.

"Ra,keluarga lo tuh" bisik Nesya.

Mereka memberikan tempat untuk keluarganya,disana ada juga keluarga Barra. Membuat pandangan Sahabatnya terfokus.

'Siapa orang ini?' Batin Yazid yang mulai curiga.

"Selamat ya,nak. Papa bangga" ucap Papa sambil memeluk Kara. Dilanjut oleh Mama dan Rhe. Kara hanya diam dan merespon seadanya. Mencoba untuk tersenyum,namun tidak bisa. Ia kembali teringat semua itu.

"Ra,bersikap baik pada mereka!jangan buat malu" bisik Mama disela pelukannya.

Tante Selen dan Om Harry memberi selamat pada Kara,ia juga sangat acuh.
"Ayo Kara dan Barra foto" ucap Tante Selen sambil mengeluarkan ponselnya,Kara memutar matanya kesal. Ia hanya mengikutinya saja. Dan sesi foto yang sangat membosankan.

"Senyum!" Bisik Mama Sambil mencubit punggung Kara

Kara menepisnya, dan melebarkan senyum palsunya.

Yazid sangat peka. Ia meminta izin untuk berbicara pada Kara dan menariknya menjauh dari sana. Sebelum itu kara perpesan pada mereka untuk pulang saja. Karena masih ada hal yang harus diurus.

"Dia siapa,Ra?" Tanya Yazid.

"El sama Nesya mana?" Kara mencoba mengalihkan topik

"Lagi ada kelas. Jawab pertanyaan gua yang tadi" Kara kembali diam dan hanyut pada pikirannya. Setelah ini,pernikahan sialan itu akan terjadi. Ia tak mampu melawan,karena antusian keluarganya sangat tinggi.

Berbagai cara ia lakulan,namun nihil. Ia teringat bahwa test beasiswa S2 akan tutup dekat-dekat ini.

"Yazid,ikut gua" Kara memasukan semua perintilan wisudanya ke mobil. Mengambil dompet dan alat tulisnya. Dan menarik Yazid berlari hingga gedung biro kemahasiwaan.

"Sir,apakah test beasiswa S2 masih bisa?" Tanya Kara membuat Yazid terkejut.

"Masih, testnya jam 1 siang ini" jawabnya
"Ini caranya,registrasi sekarang" Kara mengisi dengan cepat dibantu Yazid yang masih kebingungan. Karna waktu tersisa tinggal 30 menit untuk test dimulai.

DARK MARRIAGE [21+]Where stories live. Discover now