15 - Evaluasi

11.9K 1.5K 4
                                    

Memasuki bulan kedua seleksi yang jatuh pada bulan Juni, para kandidat melakukan evaluasi bulanan sekaligus briefing tentang acara dokumentasi seleksi yang akan tayang di televisi nasional. 

Para kandidat berkumpul di ruang tengah paviliun tempat tinggal para kandidat. Para penjaga tidak diperbolehkan masuk ke ruangan ini untuk menjaga privasi dari para kandidat. Hanya para dayang yang diperbolehkan masuk di waktu tertentu saja untuk membantu para kandidat saat dibutuhkan.

Pagi itu tepat seminggu setelah wawancara eksklusif para kandidat selesai dilaksanakan, Kepala Dayang Riani mengumpulkan semua kandidat beserta dayang mereka di ruang tengah untuk evaluasi bulanan.

Hari itu semua jadwal dikosongkan khusus untuk agenda hari ini. Kepala Dayang Riani memakai setelan kebaya kuning dengan tali di pinggangnya. Ia masuk dengan diikuti oleh lima dayang pendamping para kandidat. Para kandidat terkejut karena para dayang datang dengan dengan penampilan rapi sedangkan sebagian besar dari mereka bahkan belum mandi.

Renita masih dalam balutan piama tidur dengan wajah yang dicuci seadanya serta rambut hasil sisiran tangan sederhana. Eka datang dengan pakaian olahraga setelah menyelesaikan latihan mandiri. Lita memakai terusan gaun tidur panjang ditutup dengan syal di sekeliling pundaknya. Kara turun dengan celana pendek selutut dan hoodie. Hanya Sekar yang datang dengan wujud yang lebih rapi daripada yang lain, dengan memakai celana jins dan kaus lengan pendek sederhana. 

Kepala Dayang Riani memang memberitahu para kandidat kalau acaranya santai, apalagi jadwal mereka dikosongkan khusus untuk hari itu saja, jadi tidak heran kalau sebagian besar dari mereka tidak repot-repot menyiapkan diri.

Para kandidat duduk terpisah melingkar di sofa sedangkan Dayang Riani duduk di ujung lain untuk menghadap para kandidat, dan para dayang pendamping mengambil kursi untuk duduk di belakang para kandidat masing-masing. Beberapa bahkan entah bagaimana sudah mulai menyisir rambut para kandidat.

"Saya tidak menyangka kalian akan benar-benar berpenampilan santai saat saya bilang agenda hari ini santai."

Mereka semua tersenyum kecil, tapi tidak ada yang menjawab. "Meskipun agenda santai, saya harap kalian tetap bisa menghargai tamu kalian dengan mempresentasikan diri kalian dengan baik. Meski saya hanyalah kepala dayang di sini, coba bayangkan seandainya ada tamu lain yang datang secara tidak terduga? Bagaimana kalian akan menghadapi itu? Menjadi anggota keluarga Keraton tentu menuntut kalian untuk selalu tampil dengan pantas."

Dayang Riani terlihat menunggu respon mereka, Akhirnya mereka bergumam baik untuk menjawab Dayang Riani.

Para kandidat kemudian duduk tegak dan mulai menyimak dengan lebih serius. Para dayang pribadi sudah selesai merapikan penampilan mereka sehingga dayang Riani memulai agenda hari itu.

"Mari kita mulai dengan agenda pertama yaitu evaluasi akhir bulan untuk proses seleksi ini. Tiap kandidat silahkan ungkapkan kritik, saran untuk keseluruhan proses seleksi ini atau mungkin uneg-uneg kalian antar sesama kandidat."

Dayang Riani memandangi mereka satu persatu seakan menyadari pertengkaran yang terjadi antar kandidat seminggu lalu. Ia akhirnya memandang ke arah Renita yang duduk paling dekat dengan dirinya. Ia memberi Renita tatapan penuh tanya.

"Menurut saya untuk pelaksanaanya sudah rapi dan materi yang diberikan juga sudah baik. Tetapi sepertinya perlu ada tambahan kelas manner resmi yang sesuai standar dari Keraton. Meskipun saya percaya semua orang di ruangan ini pasti sudah pernah diajari manner yang baik, tapi sepertinya kami perlu diingatkan tentang manner yang baik."

Empat kandidat lain segera menolehkan kepala menoleh ke arah Renita. Ia terlihat tenang dan tidak ada nada menyindir atau memojokkan saat berbicara, tapi tetap saja beberapa kandidat terlihat memandang Renita dengan ekspresi sinis.

Privilege [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora