21

21.6K 2.5K 40
                                    

Anya tersenyum kikuk pada Xean yang berjalan ke arahnya dengan tampang menyeramkan. Buru-buru Anya bersembunyi di belakang Reina "Rei, bantuin gue. Ada maung ngamuk~!"

"Elo sih, lempar bola gak liat-liat kena palanya si Xean kan." Omel Reina.

"Mampus!" Ujar Lauren.

"Anya!"

Anya mengejat "eh Xean, kepalanya gak papa kan?" Tanyanya tak lupa tampang bodohnya itu. Xean diam dengan gerakan dagu, dia mengkode Anya untuk mendekat. Awalnya enggan namun tubuhnya malah di dorong Reina dan Lauren, dasar teman laknat!

Xean sedikit membungkukkan badannya menatap wajah Anya yang sedikit pendek, kedua tangannya dia simpan di saku celana olahraganya. "Gak mau ngomong hm?"

Anya mendongkak "maafin Anya ya Xean." Sambil menepuk kepala Xean beberapa kali yang sontak membuat Xean memerah malu dengan tindakan tiba-tiba Anya.

"Anya gak sengaja, jadi maafin oke?" Kedua mata Anya berbinar, Xean berdehem pelan wajahnya dia palingkan "ekhem, oke kali ini gue maafin. Tapi, sebagai gantinya-"

Cup!

"-pipi lo gue cium!" Tanpa merasa bersalah Xean melenggang pergi meninggalkan Anya yang mematung, matanya berkedip berusaha merespon apa yang baru saja terjadi. Hingga "XEEAAAN!!"

Anya menghentak-hentakkan kakinya dengan wajah kesal, berbeda dengan Xean yang malah terkekeh melihat tingkah lucu Anya. Tangannya memegang bekas kecupan Xean tadi "mimpi apa gue semalem bisa di cium cogan!"

Setelah kejadian di lapang saat pelajaran olahraga itu Xean terlihat semakin gencar mendekati Anya, yang mana membuat adanya gosip tentang kedekatan Xean dan Anya menyebar.

"Xean, bisa jauhan gak sih! Sana tuh kursi masih panjang lo malah dempetan gini, sempit iih!" Decak Anya, padahal bangku kantin itu panjang namun Xean malah duduk begitu dekat dengannya membuat ruang geraknya menipis.

"Gue kan mau deket sama lo Nya" Ucap Xean.

"Biar apa coba!"

"Biar gue gak mati kehabisan daya Nya, lo itu bagai charger dan gue ponselnya. Saling melengkapi juga tak terpisahkan."

Apa?

Lauren dan Reina kompak tersedak mereka mendelik, tatapan mata mereka seperti menyiratkan 'sejak kapan ni bocah bisa gombal kayak gini?'

Anya? Kondisinya saat ini menghawatirkan nyawanya seakan melayang terlepas begitu saja. Xean masih mempertahankan senyum manisnya dan semakin terlihat menggoda, "kalo gue baper lo tanggung harus tanggung jawab ya Xean!!"

Xean tertawa "kalo gitu ayo!"

"Kemana?" Tanya Anya.

"Penghulu!"

EEEAAAA!

Sorakan beberapa siswa membuat Anya semakin ingin tenggelam di tambah kedua temannya yang malah pucat pasi, Xean menggombal itu seperti melihat ayam jago bertelur. Mustahil, tapi kali ini Reina dan Lauren percaya bahwa belut bisa berenang- maksudnya seorang Xean bisa berubah menjadi sosok perayu ulung karena cinta.

Setelah kejadian di kantin itu Xean belum berhenti, keanehan dan tingkah menjengkelkan Xean malah semakin menjadi saat waktu pulang tiba. Secara kebetulan Xean dan Anya mendapat jadwal tugas piket yang sama, Anya yang tengah menyapu pun di buat terkejut saat Xean malah mengambil alih sapu di tangannya.

"Apaan sih?! Siniin gue mau nyapu Xean!"

Xean menggeleng "gak boleh, nanti lo kecapean Nya. Liat nih debu banyak kalo lo sakit karena hirup debu gimana? Gak, pokoknya lo diem!"

Stupid Character's [END]Where stories live. Discover now