26

17.5K 2.1K 54
                                    

Ingin sekali Anya mengutuk kedua abangnya, bisa-bisanya ia ditinggalkan begitu saja! Sudah bangun terlambat ditambah ditinggalkan, Anya teriak-teriak tak jelas membuat Amy dan Jerry menggeleng maklum. Anya merengek di gendongan Jerry meminta di antar tak peduli pada pakaian Ayahnya yang kusut akibatanya, bergelantung manja di punggung tegap sang Ayah.

Dan setelah sampai di depan gerbang Anya kembali kesal, gerbang sudah tertutup, padahal ia hanya terlambat setengah jam. Kepalanya melirik kanan kiri "oke aman!"

Mengangguk pasti lalu melempar tasnya melewati gerbang sekolah begitu saja, dengan hati-hati Anya mulai memanjat gerbang sungguh Anya di buat melongo saat gerbang itu terbuka begitu saja. Membawa tubuh kecilnya bergerak seirama dengan gerbang yang terbuka "Anjir, gerbangnya gak di kunci!"

Untung saja tidak ada yang melihatnya bisa malu Anya, untuk apa memanjat gerbang yang tidak terkunci. Saat akan turun rok yang dikenakannya tersangkut ujung besi yang tajam dan— sreeeettt!

"Haaa!! Sial banget gue!" Anya melihat rok bagian belakangnya robek.

Mendesah kesal dengan kaki yang dihentak-hentakkan ke tanah, wajahnya merenggut. Sudah telat, manjat pagar, eh ternyata pagarnya gak di kunci, rok robek, lengkap sudah penderitaan Anya pagi ini.

Anya mengambil cepat tasnya lalu ia gunakan untuk menutupi bagian belakang tubuhnya, "gue harap gak ada tuh para babu sekolah keliling!"

Saat akan menaiki tangga matanya tak sengaja melihat seseorang yang memiliki pin di dasinya, anggota osis yang tengah patroli. Anya bersembunyi di balik tembok. Ia kemudian merogoh ponselnya di tas.

__

Reina

07.38 am

Woi Rei
Ada guru gak?

Belum ada

Syukurlah~

Eh ralat!
Pak Cipto baru aja masuk ogeb!
Buruan!

:)

__

Anya kembali melihat sekeliling di rasa aman ia mengeluarkan jurusnya, kaki seribu!! Suara langkah kakinya menggema di sepanjang koridor luas Anya tak peduli yang terpenting ia harus cepat sampai kelas sebelum absensi!!

Kakinya tepat waktu berhenti Anya melihat situasi terlebih dulu sebelum akan masuk kelas, bisa ia lihat Reina dan Lauren menyuruh nya cepat masuk.

"Iya sabar!"

Lalu saat Pak Cipto berbalik Anya melangkah lebar masuk dan duduk di kursinya walau sempat terjatuh, bokongnya linu. Namun, dia segera duduk kembali memasang wajah datar saat namanya di panggil. Teman sekelas yang melihatnya di buat menahan tawa.

"Anya Arabella."

"Hadir!"

Pak Cipto menyipit "kamu baik-baik aja?"

"A-ah iya pak baik kok, banget malah." Ucap Anya sambil cekikikan.

Anya akhirnya bisa bernapas lega namun linu di bagian belakangnya terasa nyut-nyutan, Xean melempar kertas ke arah Anya yang mana mengenai kepalanya.

"Kenapa telat?"

"Begadang!" Jawab Anya sekenanya, Xean berdecih.

Anya bersyukur keterlambatannya tidak mendapat hukuman apapun, tidak ada hukuman berdiri di lapangan, tidak ada hukuman membersihkan toilet, apalagi harus membersihkan belakang sekolah. Memang terkadang hidup ini jangan melulu berkhayal layaknya dunia novel— eh?

Stupid Character's [END]Where stories live. Discover now