Chapter 23

19 6 1
                                    

🤎Happy Reading🤎


"BUN-" ucapan seseorang terhenti saat melihat tamu yang datang kerumahnya

Gisel menegang di tempatnya, ini yang dia takutkan. Ia duduk dengan gelisah saat mendengar langkah kaki mendekat

"Mau kemana?" Tanya Ana kepada sang putra yang sudah terlihat rapi

Azzam menggeleng kemudian mendudukkan dirinya di sofa depan Gisel, memeperhatikan gadis itu yang kini tengah menunduk memilin hijabnya

"Zam!" Tegur Ana saat sang anak terus menatap Gisel membuat gadis itu tak berani mengangkat kepalanya

"Bun.." ucap Gisel lirih

"Iya sayang?"

"Aku mau pulang dulu ya" ucapnya pelan takut menyinggung perasaan Ana

Ana menghela nafas, ia memaksakan senyumnya kemudian mengangguk

"Yaudah, biar di anter pak Asep aja ya" tawar Ana

Azzam mebelalakkan mata
"Bun!" Tekan Azzam

Ia ingin mengantar gadis itu, tapi sepertinya sang bunda tidak mengerti

"Nggak usah bun, Gisel kesini bareng pak Ruslan kok di tunggu di depan" ucap Gisel, ya Novita memang menyuruh pak Ruslan untuk mengantarnya. Takut kemalaman juga, agar Gisel tak perlu mencari kendaraan umum nantinya

Azzam hendak protes, namun di sela oleh Ana
"Oh sama Pak Ruslan, yakin nggak mau buka di sini aja sel? Sekalian pak Ruslan di ajak masuk ya" tawar Ana bernegoisasi

"Nggak papa bun, makasih ya. Gisel pamit dulu. Assalamualaikum" ucapnya setelah menyalami tangan Ana

"Waalaikumsalam"

"Bun" protes Azzam hendak bangkit namun tangannya di tahan oleh Ana

"Udah! Biarin dia sendiri dulu Zam, Gisel masih butuh waktu!" Jelas Ana

"Azzam rindu" ucap Azzam pelan

"Bunda ngerti, Gisel nggak kemana-mana Zam, nanti pasti bunda izinin kalau kamu udah cukup umur" tutur Ana lembut

"Azzam mau ya ngertiin Gisel"

Azzam menatap bunda lekat kemudian mengangguk pasrah

Ana tersenyum melihat anaknya

***

Sebulan berlalu, Azzam berhasil melewati sebulan itu tanpa gadisnya. Ia tidak boleh egois. Lagipun jalan yang di ambil Gisel pun sudah tepat.

Azzam rasa ia hanya tinggal menunggu waktu yang pas untuk menjadikan gadis itu kekasih halalnya.

Hari ini ia berangkat sekolah dengan membawa motor trailnya. Hari ini hari pertama dia menjadi siswa kelas 12. Awal yang harus ia tempuh untuk menentukan masa depannya.

Mengingat masa jabatannya yang sudah gugur, ia tidak terlalu tergesa berangkat dari rumah

Jam 06.45 ia sampai di sekolah.
Hari pertama ajaran baru banyak murid yang sudah datang di jam segini. Mengingat bagaimana antusiasnya para siswa dan murid baru yang sudah siap menempati kelas barunya masing-masing

AGIS about Azzam GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang