06 : sekolah baru

871 196 24
                                    

Mobil ustadz Husein berhenti di halaman SMA PANCASILA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mobil ustadz Husein berhenti di halaman SMA PANCASILA. Hari ini adalah hari pertama Alda bersekolah di SMA tersebut. jadi, beliau menemani karena Alda yang memintanya.

“Ditemenin masuk juga?” tanya ustadz Husein setelah mematikan mesin mobil.

“Iya, lah, Abi. Pokoknya abi harus nemenin aku sampe ketemu wali kelas. Malu tau kalo masuk sendirian. Nanti malah kayak anak ilang,” balas Alda. Ustadz Husein terkekeh kecil mendengarnya.

“Ya udah, iya, abi temenin masuk. Ayo cepetan turun.”

Alda tersenyum senang, lalu segera membuka pintu dan turun dari mobil. Karena abinya langsung melangkah menuju gedung sekolah membuat Alda bergegas menyusulnya.

Di sisi lain, Jiyad yang baru meninggalkan parkiran tak sengaja melihat ustadz Husein bersama Alda. Ingin menyapa, alhasil dia mempercepat langkah untuk menghampiri.

Assalamu'alaikum, Ustadz,” ucap Jiyad; berhasil membuat ustadz Husein dan juga Alda berhenti.

Wa'alaikumussalam. Eh, Jiyad, kamu baru mau masuk juga?” tanya ustadz Husein.

Jiyad tersenyum dan membalas, “iya, Ustadz. Kebetulan, saya baru nyampe. Itu, habis parkir motor.” Dia menunjuk ke arah parkiran menggunakan ibu jari tangan tangannya.

“Oh, begitu. Kebetulan banget ketemu kamu. Ustadz mau minta tolong, nih. Alda, kan, statusnya masih baru di sini. Kamu bisa, ya, antar dia ketemu wali kelas 11-B?”

Alda membulatkan mata. Kenapa abinya malah menyuruh Jiyad, sih?

Jiyad menoleh pada Alda sekilas untuk melihat cewek itu. “Alda masuk kelas 11-B, Ustadz?” tanyanya kemudian.

“Iya. Udah dikasih tau sama pak Budi waktu itu.”

“Kebetulan, saya juga kelas 11-B.”

Alda kembali membulatkan mata. Dia melihat Jiyad tersenyum pada abinya. Saat mata cowok itu kembali mengarah padanya, dia cepat-cepat bersikap biasa.

“Kok, bisa pas gitu, ya? Kebetulan yang sempurna. Kalo gitu, kamu bisa antar Alda?” tanya ustadz Husein.

Jiyad mengangguk. “Bisa, Ustadz. Biar saya yang antar Alda buat ketemu pak Dika.”

Alhamdulillah, makasih kalo begitu.” Ustadz Husein menoleh pada Alda yang diam di sebelahnya. “Alda, abi nganter sampe sini. Kamu masuk dan temui wali kelas bareng Jiyad, ya?” ucap beliau pada putrinya tersebut.

Alda mengangguk pasrah.

“Ya sudah, abi pergi dulu. Kamu baik-baik di sini. Belajar yang benar, oke?”

“Iya, Abi,” balas Alda.

Ustadz Husein menoleh lagi pada Jiyad. “Titip Alda, ya, Jiyad?”

Insya Allah, saya akan memenuhi amanah ustadz,” sahut Jiyad, lalu ustadz Husein menepuk bahu kirinya dua kali sambil tersenyum.

[✓] JIYADWhere stories live. Discover now