46. Kejadian Tujuh Tahun Lalu.

2.5K 322 51
                                    

Ezra memutar setirnya.

Sementara Yasmin yang sedang duduk di kursi penumpang sebelah kemudi, menatap sedikit ragu ke arah lengan Ezra yang sedang memutar setir mobilnya.

Pikirannya berkecamuk. Ia antara mau mengajak Ezra mengobrol atau tidak. Masalahnya selepas kejadian memalukan semalam, Yasmin jadi tidak berani membuka suaranya di depan Ezra.

Pikirnya, Itu tangan yang pagi dini hari tadi mendorong bahunya dengan hangat. Itu tangan, yang tadi pagi melilitkan jaketnya di seputar pinggangnya, lalu membuat dirinya tidak bisa tidur kembali karena hatinya dibuat sangat berdebar.

Dan itu, tangan yang sedang memegang setir mobil dengan sangat keren adalah tangan Ezra Widjaya.

Wajah Yasmin memerah lagi.

Bagaimana semua ini bisa terjadi?

Maksdunya, Yasmin yang tidak rupawan itu berpacaran dengan Ezra Widjaya. iya, Ezra yang itu. Ezra yang di puja-puja seluruh orang di Gantari. Apa yang akan terjadi jika orang-orang di sekolah tahu kalau Yasmin sekarang tinggal di rumah laki-laki itu? Apa yang akan terjadi, ketika semua orang nanti melihat Yasmin, datang ke sekolah di antar oleh Ezra dan mobil laki-laki itu?

Apakah Selena akan semakin membencinya?

Dan kenapa pula laki-laki ini mau menjalin kasih dengan Yasmin? Macam tidak ada perempuan cantik lainnya saja. Tidak tahu kah laki-laki itu, kalau aksinya ini masih belum bisa di mengerti Yasmin?

"So, what hapen?" Tanya Ezra, tiba-tiba. Suaranya mengembalikan Yasmin dari pikirannya sendiri, menjadi kembali ke bumi.

"Hah?"

Ezra tersenyum samar "Lo masih belum mau cerita, apa yang terjadi antara lo dan nyokap lo, ke gue, Ketika lo sudah tinggal di rumah gue selama beberapa hari?" Tanya Ezra lagi.

"Oh," Yasmin menautkan jemarinya yang ia taruh di atas pahanya. Perempuan itu menggigit pipi bagian dalamnya sedikit keras, lalu membuang pandangnya ke jendela mobil.

Menceritakan masalah dirinya dan juga ibunya kepada Ezra?

Ia tidak tahu, apakah ia mau atau tidak menceritakan seluruh kisah hidupnya yang menyedihkan ini kepada Ezra. Maksudnya, membuka suatu hal tentang dirinya yang sebenar-benarnya kepada orang lain adalah perkara yang sulit.

Yasmin takut, jika ia terlalu membuka diri kepada laki-laki yang sedang mengemudi di sebelahnya ini, laki-laki ini akan sedikit merasa aneh dengan dirinya. Maksudnya, mana tahu jika Ezra akan berubah fikiran ketika tahu keadaan sesungguhnya antara Yasmin dan juga ibunya di rumah.

Walaupun, Yasmin tahu, jika Ezra beberapa waktu lalu sudah memergoki perlakuan tidak pantas dari teman-teman ibunya kepada dirinya, dan laki-laki itu tetap mau berhubungan dengannya.

Tapi tetap saja, kekhawatiran itu tetap ada.

Ezra melirik Yasmin sebentar, laki-laki itu menangkap raut wajah Yasmin yang sepertinya masih enggan untuk bercerita, padahal dipikirnya, hubungannya drngam Yasmin sudah sejauh ini dengannya.

Ezra menghembuskan nafasnya "Oke, kalau lo masih belum mau cerita. Let me go first," kata Ezra, seraya menarik rem tangannya naik, ketika mereka berhenti di pemberhentian lampu lalu lintas.

"Apanya?" Tanya Yasmin sedikit kurang mengerti.

"Menceritakan sedikit hidup gue, yang tidak di ketahui orang banyak kepada lo," balas Ezra.

Yasmin mengedipkan matanya salah tingkah.

"Waktu umur gue sepuluh tahun, gue pernah hampir mau membunuh orang," aku Ezra, nadanya sangat santai, seolah-olah apa yang sedang di bicarakan laki-laki itu adalah hal yang lumrah.

Diary SMA GantariWhere stories live. Discover now