The mind is everything. What you think you become.
__
SESAMPAINYA dirumah Sang puan, gadis itu langsung keluar tanpa mengeluarkan sepatah dua kata pun. Melihat respond yang gadis itu berikan kepadanya, Arka ikut turun dari mobilnya.
Dan yang membuat Tsabina bingung ialah, Lelaki itu malah mengunci mobilnya dan bersandar di pintu mobil. Sembari menatap dirinya dalam, membuat Tsabina kebingungan dengan tingkah spontan yang dikeluarkan oleh Sang tuan berparas tampan itu. "Ngapain lo ikut turun?" tanyanya heran,
"Gue mau mampir ke rumah lo," ceplos Arka dengan sangat santai dan tenang.
Seketika mata Tsabina melotot bahkan bisa diperkirakan sedikit lagi bola mata nan indah itu keluar dari tempatnya. Gadis itu langsung mendekat dan menyuruh Arka untuk masuk ke dalam mobil, "Lo jangan gila deh, mending lo pulang." Usir gadis cantik itu. Namun, Arka ialah Arka.
Lelaki itu akan terus setia dengan ucapannya, bahkan tenaga yang gadis itu keluarkan sudah sangat besar untuk menyuruh sang lelaki pulang namun nihil.
"Ck! jangan rese deh Ka! Gue bilang pulang sekarang."
"Gak. Gue mau mampir, emang gak boleh?"
"Gak."
Arka mengerutkan dahinya bingung, "Kenapa gak boleh?" tanyanya lagi semakin membuat Tsabina frustasi dibuatnya, "Buruan pulang, lo gak takut apa dicariin bonyok lo.. pulang gih cepetan!" tegas Tsabina.
Di detik selanjutnya Arka menampilkan sebuah roomchat yang berisikan percakapan dirinya dengan sang Mamah, meminta izin bahwa ia akan bermain sebentar di rumah sang teman, dan jawaban sang Mamah pun mengiyakan.
"Yuk, masuk. jangan malu-malu anggep aja rumah sendiri," ucap Arka santai masuk ke dalam rumah tersebut, meninggalkan Tsabina yang masih kesal disana.
"DASAR COWO RESE!" geram gadis cantik itu sembari menghentak-hentakkan kakinya.
—
Hari demi hari, Gue dan Arka jadi makin deket. Ntah apa yang ngebuat gue sama orang itu deket, tapi gue yakin, semestalah yang membuat dua insan manusia yang awalnya kaya tom & jerry, berubah jadi upin & ipin.
iya. kaya anak kembar, hahahahaha.
Tsabina mulai membuka laptop miliknya, lalu menyalakan musik dengan speaker yang sudah terdengar kedua telinganya. Lalu setelahnya gadis itu beralih membuka notes dan mengetik sesuatu disana, tak lupa dengan wajah yang semakin lama ia mengetik semakin jua Tsabina akan melebarkan senyuman manisnya.
Kringg..
Gadis itu merengkuh ponselnya, saat ia melihat nama seseorang di layar tersebut. Ia tersenyum dan mengangkatnya, "Apaan!" ucap sang gadis.
"Buset, bener-bener ya ni cewe. Lo bisa lembutan dikit nggak si jadi cewe? Bilang halo dulu kek apa kek,"
"Ah ribet banget, lagian lo ga bilang dulu mau telfon."
Lelaki itu menggelengkan kepalanya tak habis pikir, "Udah kaya artis aja pake segala gue chat dulu kalo mau telfon." cibir Arka.
"Lah lo gatau gue?"
"Wkwkwk iye dah iye, diem aja gue mah." Sahut Arka sembari terkekeh diikuti oleh sang Gadis.
Tsabina tak mendengar suara lelaki itu lagi, bahkan tawanya pun mereda.. membuat Tsabina memanggil nama lelaki tersebut. "Ka? Kok diem?" tanyanya heran. Disisi lain lelaki itu tersenyum mendengar suara gadis cantik yang selalu membuatnya candu akan panggilan nama darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTTERFLIES
Teen Fiction( WHAT DOES HOME MEAN TO YOU ? ) Mempunyai wajah tampan memanglah idaman setiap makhluk yang ada di muka bumi ini. Begitu pula dengan lelaki dengan wajah tampan dan sikap dingin yang sudah mutlak dalam dirinya, hanya kata itu yang paling cocok mende...