_01:04_

247 22 0
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Brother." Diana memasuki ruang kerja Anthony sesaat setelah ibunya keluar.

"Sister, kukira kau sudah pulang." Anthony menatapnya sebentar lalu mengalihkan pandangan dari Diana, tahu adiknya telah mendengar percakapan antara dia dan ibunya. Mata Anthony masih sedikit berair setelah mendengar perkataan ibunya.

"Aku berniat pamit padamu dulu." Diana berdiri di meja kerja Anthony. Menunggu kakaknya memperhatikannya.

"Hmmm." Hanya itu yang diucapkan Anthony. Diana tetap diam di tempatnya semula tanpa mengucapkan apapun.

"Apa ada hal lain yang ingin kau sampaikan?" Akhirnya Anthony mengangkat kepalanya. Fokusnya sekarang ada pada Diana.

"Aku hanya ingin mengingatkanmu untuk sedikit bersantai. Kau seperti terlalu memaksakan diri." Diana meringis mengatakan hal ini pada kakaknya. Ia tahu ini takkan terlalu mempengaruhi Anthony.

"Apa maksudmu?" Anthony bertanya kepada Diana, bingung, ia mengangkat sebelah alisnya. Ia tahu biasanya Diana akan memberinya nasihat atau membantunya dalam bekerja, namun semenjak menikah dan menjadi lebih jarang bertemu, Anthony harus menyelesaikan semuanya sendirian.

"Kau tahu dengan masalah pasangan Daphne, aku tahu kau merasa bertanggungjawab tapi hal ini bisa kau serahkan padaku dan ibu. Kau bisa percaya pada Daphne untuk memilih pasangannya." Diana maju selangkah lebih dekat dengan Anthony, berusaha menyakinkan saudaranya untuk sedikit longgar pada Daphne.

"Diana, dia tanggung jawabku begitu juga kau sampai kau menikah. sudah prioritasku untuk mencarikan calon suami terbaik baginya." Anthony menekankan hal ini pada Diana. Sudah lelah dengan semua obrolan calon suami bagi Daphne dengan ibunya.

"Yah hanya sedikit bersantai kurasa, sedikit kelonggaran juga. Kau terlihat lelah kak. Kau masih bisa minta bantuan ku, selalu, sama seperti sebelum aku menikah." Diana sekarang benar-benar mendekat ke kakaknya ambil tangan Anthony yang tidak memegang pena dan menepuk pelan punggung tangannya mengirim ketenangan yang jarang dirasakan oleh Anthony.

"Aku tahu, aku hanya tidak ingin mengganggumu dengan suamimu." Anthony menepuk tangan Diana yang berada di atas tangannya sendiri untuk meyakinkan Diana bahwa dia baik-baik saja.

"Dan sekarang kau mengandung, apa ini kenyataan?" Anthony sekarang tersenyum, setengah percaya setengah tidak. Hal ini tentu ditangkap oleh Diana.

"Tentu saja, aku hampir tidak percaya saat pertama kali diperiksa, dan kau tidak bisa membayangkan ekspresi Benjamin saat mendengarnya. Kami berdua benar-benar tidak percaya, tapi maksudku, aku merasakan tandanya tapi ku pikir itu hanyalah masalah tubuhku yang lemah seperti biasa dan aku tidak mau berharap. Kami benar-benar bahagia Anthony. " Diana hampir melompat karena gembira, kembali menjelaskan kepada Anthony. Ini menghangatkan hati Anthony melihat adiknya bahagia dan bertingkah sedikit kekanakan. Dulu Diana lah yang terus membantunya walaupun ia hanya gadis kecil berusia sepuluh tahun, bertingkah dewasa dan menekan kesenangannya sendiri demi saudara-saudarinya.

Solace  |  bridgerton netflix season 1Where stories live. Discover now