Pada tahun 1813 di london, Diana Bridgerton bersemangat untuk musim baru di london. Dengan saudara kembarnya yang siap untuk tampil di depan masyarakat dan berusaha mendapatkan suami yang akan dicintainya, Diana berusaha membantu Daphne untuk mewuju...
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Di kota yang dipenuhi mama-mama yang ambisius dan tuan-tuan pemburu keberuntungan,
menikah dengan seseorang yang berpangkat lebih tinggi adalah bentuk seni, memang.
Tapi kemajuan Nona Daphne Bridgerton dari calon Duchess menjadi calon putri adalah sebuah prestasi yang bahkan penulis yang letih ini harus bertepuk tangan.
Meskipun penulis ini tidak dapat mengabaikan Duke of Hastings begitu cepat.
Dia mungkin membiarkan berlian itu menyelinap melalui jari-jarinya untuk saat ini,
tapi saya berani bertaruh dia bukan laki-laki yang akan bersembunyi dari pertempuran.
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
"Yah bukankah hal yang kutakutkan terjadi. Padahal aku sudah memperingatkannya." Diana bergumam jengkel saat membaca Whistledown edisi terbaru yang memberitakan kedekatan Daphne dengan pangeran Frederick.
Ditambah dengan tanggapan Daphne yang tidak terlalu antusias dan bahagia setelah pulang dari istana dan mendapat hadiah dari Pangeran Frederick. Ini menjadikan Lady Bridgerton pun tak antusias. Lebih percaya apa yang dipunya putrinya dan sang Duke adalah nyata. Diana yang turut menyaksikan hal ini pun, tampak gelisah. Ia tahu saudarinya telah melabuhkan hatinya, namun apakah sanggup dia mendaratkan hatinya ke tempat lain yang lebih menerima?
Dia bisa melihat bagaimana keterikatan keduanya mulai tumbuh sejak kesepakatan mereka dibuat. Dan dengan Daphne yang biasanya bertindak sesuai hatinya, Diana khawatir saudarinya akan menolak pelamar yang sesuai dengan harapannya. Dan sialnya, yang ditakutkan Diana benar-benar terjadi. Kedua orang itu jatuh hati dan keduanya tak menyadarinya, setidaknya pada awalnya. Dan sekarang Diana tak bisa mengerti kenapa mereka saling menjauh, seperti Simon Basset telah melepaskan adiknya. Ditambah dengan Daphne yang seperti menggoda Pangeran Frederick. Diana benar-benar kesal mendengar tingkah saudarinya yang tak biasa - jelas Diana tak bisa pergi ke pesta dansa-.
"Apa yang membuat pikiranmu kusut?" Diana dikejutkan dengan ciuman pipi yang diterimanya dari Benjamin yang segera duduk disebelahnya. Diana meletakkan kertas Whistledown yang tanpa sadar sudah diremasnya ke meja teh, dia menghela nafas.
