Pada tahun 1813 di london, Diana Bridgerton bersemangat untuk musim baru di london. Dengan saudara kembarnya yang siap untuk tampil di depan masyarakat dan berusaha mendapatkan suami yang akan dicintainya, Diana berusaha membantu Daphne untuk mewuju...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Selamanya hanya akan ada dua kata yang terlintas di benak penulis ini pagi hari setelah pesta yang menyenangkan,
"kejutan" dan "kegembiraan".
Nah, pembaca yang budiman, akun skandal dari soiree di Vauxhall tadi malam, cukup mengejutkan dan menyenangkan memang.
Muncul, seperti phoenix dari abu ketidakrelevanan, adalah salah satu Nona Daphne Bridgerton.
Debutan termasyhur terlihat menari tidak hanya sekali, tetapi dua kali dengan musim yang paling memenuhi syarat dan penggaruk yang paling tidak bisa ditangkap,
Duke of Hastings.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku harus bangun sekarang Ben!" Diana berusaha keluar dari pelukan suaminya di tempat tidur, tapi Benjamin melilitkan tubuhnya pada Diana seperti ular. Ia tak mengindahkan permohonan Diana dan tetap memejamkan matanya.
"Ben aku ingin mengunjungi ibu. Aku penasaran dengan yang dilakukan Daphne semalam. Tidak biasanya dia akan berubah pikiran dan sudi menari dengan penggaruk." Bersikeras untuk lepas dari cengkraman suaminya.
"Apa kau tak lelah karena pesta semalam hmm? tidurlah lagi." Benjamin akhirnya membuka mulutnya untuk menyakinkan Diana agar tetap di tempat tidur dengan alasan kelelahan dengan pesta semalam. Dan Benjamin sekarang semakin menenggelamkan kepalanya ke ceruk leher Diana.
"Tidak, dan aku benar-benar ingin jawaban dari Daphne hari ini. Dan juga aku harus mengatakan pada adik-adikku untuk datang makan malam hari ini." Akhirnya Benjamin melepaskan Diana dengan erangan yang tidak puas. Diana berdiri dari ranjang dan mengenakan jubah tidurnya. Diana kemudian menarik tangan Benjamin untuk bangun.
"Bangunlah, bukankah kau punya banyak pekerjaan hari ini?"dengan senyum jahil Diana meninggalkan Benjamin di kamar yang kembali mengerang tidak puas.
