Half a Man

660 26 5
                                    

Jika White bisa memilih mungkin lebih baik dia ditabrak truk sekalian daripada harus meringkuk diujung ruangan gelap tanpa ada siapapun yang terlihat peduli padanya seperti sekarang.

Sebenarnya White juga tidak tahu sudah berapa lama dia hanya duduk sambil menatap dinding usang kamar sewaannya yang mulai menguning, dua hari? Tiga hari? Entahlah, jarinya bahkan sudah tidak mau digerakkan.

Katanya manusia bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum selama satu minggu. Persediaan air minumnya sudah tinggal sedikit, itu berarti dia hanya harus menunggu satu minggu lagi, satu minggu lagi semua rasa sakitnya akan menghilang, satu minggu lagi, dan semuanya akan terasa tidak lagi penting.

Sedikit lagi, White meyakinkan dirinya sendiri untuk bertahan sedikit lagi. Satu minggu bukan waktu yang lama, semua akan lebih baik jika dia tidak ada bukan? Anak tidak berguna yang bisa bisanya jatuh cinta saat kakaknya terbaring koma. Siapa lagi yang bisa lebih bodoh dari ini? Tentu saja tidak ada.

************

Black menatap jam tangannya gusar, dimana anak anak bodoh itu. Black sudah mewanti wanti mereka untuk datang tepat pukul 5, tapi hanya dia dan Sean yang sekarang duduk berdua seperti orang bodoh di pinggir jembatan tempat mereka berjanji untuk bertemu.

"Ini pada kemana sih?"

"Sabar Black mungkin pada kena macet, lo yakin uda gapapa?"

"Sean lo bisa diem ga? We talked about this aren't we?"

"Iya tapi gue khawatir"

"For fuck sake," what happened after that feels like a fever dream for Sean. Black grabbed his shirt and kissed him, rough and intense, just like how he remembered how Black usually kissed him.

"See, tau gini gue cium dari tadi, ciuman gue masih punya magic ya buat lo? Langsung diem gitu" Black giggled, and that's probably the cutest giggles that Sean ever seen.

"Black, lo pernah kepikiran ga? Kalo kita ga milih jalan kayak gini, kita bakal gimana ya?"

"Idk, i have no other way to live"

"Black"

"Hmmm"

"Lo tau kan, gue bakal selalu ada buat lo no matter what. I'm ready to drop everything and run to you every single time"

"Iya gue tau"

"Good"

"Because you're my bitch isn't it" If smirk could kill, Sean probably found dead by now.

Sekarang rasanya ada jutaan kupu kupu yang siap menemani Sean terbang sampai ke neptunus. Black selalu punya cara untuk menggenggam dunia Sean di telapak tangannya.

Sean sudah berjalan terlalu jauh, perasaan bodohnya untuk Black sudah terlalu jauh, jika dia bisa menukar nyawanya untuk kebahagiaan Black, dia akan melakukannya dengan senyum paling cerah yang dia punya.

************

Black tau dan seribu persen sadar bahwa apa yang akan dia lakukan ini salah, bahwa di harus berhenti, karena tidak ada yang bisa dia janjikan untuk Sean. Jika kalian pikir Black sebodoh itu dan tidak menyadari perasaan Sean, kalian salah.

Black tau Sean mengaguminya, lebih dari apapun, Black tau bagi Sean, dia adalah dunia, tapi apa yang bisa diberikan manusia yang tidak utuh ke manusia yang lain?

Black sudah lama mati rasa, dia bukan White yang bisa dengan mudah memberitau seluruh dunia apa yang dia rasakan, lukanya hanya dia sendiri yang tau. Hanya dia sendiri yang sakit, begitu juga tidak apa apa, Black tidak mau lebih, dan tidak ingin meminta lebih.

Just Friends 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang