11. Pasar.

1.3K 273 47
                                    

Sebelum baca, vote dan komen, ok thanks.

Semangat puasa ya.

***
Soobin sudah tinggal di rumah papanya lebih dari seminggu, disaat itu juga dia suka ikut puasa, kadang juga tidak, tergantung sih sebenarnya.

Lagipula dia kalau gak ikutan puasapun tetap bakalan menemani papanya sahur, padahal papanya bilang, gak perlu menemaninya, tapi Soobin kan berpikir mana enak sahur sendirian.

Puasa juga sudah mau jalan hampir 2 minggu.

Kampusnya sudah memberikan surat edaran tentang libur, ya memang sudah masuk libur semester sih, jadi Soobin akan bersantai untuk beberapa bulan, apalagi liburannya saat semester genap.

Dan selama dia bersantai di kamarnya, Soobin membaca buku yang sempat dia ambil dari lemari yang ada di bawah.

Seperti sekarang, dia masih membaca buku tersebut, sebenarnya dia sudah selesai membacanya, tapi Soobin baca ulang biar lebih jelas saja.

Matanya lalu mendengar suara dari jalanan, dia bisa melihatnya karena memang sedang di balkon.

Ternyata ada anak-anak kecil yang sedang bermain, pantas saja heboh, lagipula ini kan juga di gang, gak akan aneh melihat banyak bocah yang main dengan suara ribut juga.

Ah Soobin juga merasa tenang sih, karena dia gak di ganggu oleh mamanya dan keluarga papanya itu, tau saja kalau Soobin juga butuh istirahat dari berdebat gak jelas dengan mereka.

Handphonenya tiba-tiba berdering seperti ada yang menelponnya, Soobin segera meraih handphonenya tersebut setelah tau kalau papanya yang ternyata menelponnya.

Soobin mendengarkan papanya yang bicara disana.

"Oh? Papa buka puasa sama teman-teman sma papa?"

Dia mengernyitkan dahinya ketika mendengar ucapan papanya barusan.

"Gapapa, Soobin bisa buka puasa sendiri, papa buka sama teman-teman papa aja, kapan lagi kan?"

Soobin terus meyakinkan papanya dan papanya akhirnya setuju untuk buka puasa bersama teman-teman smanya.

Dan Soobin buka sendiri, gak masalah sih, dia juga kan puasa cuma ikut-ikutan papanya saja.

Walaupun ya diakan niatnya mau menemani papanya, sekarang dia malah harus buka puasa sendiri.

Dia meletakkan handphonenya dan buku yang ada di pahanya itu ke meja dan memperhatikan orang-orang yang lewat di jalanan.

Sebelum dia melihat ada Yeonjun yang tampak menggunakan pakaian santai berjalan entah kemana.

Sepertinya bukan mau ke masjid sih, soalnya pakaian tuh cowok terlalu santai

Soobin gak memanggil lho padahal tapi Yeonjun malah menoleh kearah atas, lebih tepatnya kearah balkon rumahnya dan bertatapan dengan Soobin saat itu juga.

"Betah banget lo di balkon, dek," ucap Yeonjun sambil melihat Soobin yang selalu berada di balkon rumahnya itu.

Soobin cuma menggembungkan pipinya membuat Yeonjun tersenyum.

"Sekalian deh, mau ikutan ke pasar ramadhan gak?"

"Apaan tuh?" tanya Soobin dengan bingung karena dia baru dengar tentang hal itu.

"Nanti gue jelasin kalo lo mau ikutan, mau ikut gak?"

Soobin tanpa banyak basa-basi langsung mengambil handphonenya dan dompetnya lalu berjalan turun dari kamarnya ke bawah untuk menghampiri Yeonjun.

Menarik, dia mau tau dengan pasar ramadhan yang dikatakan oleh Yeonjun tadi.

Yeonjun hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat Soobin yang baru keluar dari rumahnya dengan pakaian yang cukup terbuka.

Hi, Cinta! -yeonbin✔Where stories live. Discover now