20. Serius.

1.4K 271 79
                                    

Sebelum baca, vote dan komen, ok thanks.

Semangat puasanya.

***
Masih di hari minggu pada siang hari, dia kedatangan tamu hari ini.

Mata Soobin menatap kearah mamanya yang datang ke rumah papanya itu, entahlah apa yang mau dilakukan oleh mamanya.

Memaksanya agar tetap mau datang ke acara pernikahan mamanya? Soobin juga tidak mengerti sih, tapi kalau untuk datang, Soobin sepertinya akan menolak.

Kalaupun memang dia di paksa untuk datang, palingan dia akan datang untuk menunjukkan mukanya sebentar lalu pulang, begitulah rencana Soobin.

Soobin menoleh sekilas kearah papanya yang hanya tersenyum kepadanya, Soobin kembali menatap kearah mamanya yang datang kesini bersama seseorang yang tidak familiar bagi Soobin tentunya.

Tapi sepertinya tanpa diberitahu, Soobin tampaknya tau ini siapa.

"Calon anak tiri mama?" tanya Soobin langsung sambil menoleh kearah cewek yang duduk di sebelah mamanya itu.

"Ayo kenalan, dia bakalan jadi saudaramu."

Soobin hanya tersenyum miring sambil mengulurkan tangannya kearah cewek yang duduk di sebelah mamanya itu.

"Soobin."

"Gabriella."

Setelah tangannya di sambut dengan pelan itu, Soobin segera menarik kembali tangannya, setidaknya dia sudah kenalan bukan?

"Sudah basa-basinya, mama mau ngapain kesini? Menyuruh Soobin pulang?"

Dan mata Soobin melihat anggukan yang baru saja dilakukan oleh mamanya, disaat itu juga Soobin bangkit dari duduknya.

"Sepertinya Soobin gak akan pulang lagi, lagipula bukankah mama sebentar lagi akan punya keluarga baru? Mama pastinya akan lebih bahagia tanpa Soobin, bukan?" jawab Soobin yang berdiri tidak jauh dari tempat duduknya tadi.

Matanya melihat kearah Gabriella yang duduk di sebelah mamanya, cewek itu tampak terlihat pendiam, padahal aslinya dia tau cewek itu pasti hanya jaga image saat ini.

Dari raut mukanya saja kelihatan sekali cewek itu tampak membandingkan dirinya sendiri dan Soobin saat ini.

"Kamu benar-benar membuatnya sangat berubah."

Papa Soobin yang duduk agak jauh dari mantan istrinya itu menoleh dengan tatapan bertanya.

"Aku tidak melakukan apapun, lagipula jika Soobin berubah, bukan berarti akulah yang melakukan semua apa yang kamu tuduhkan kepadaku," jawab papanya membuat mamanya itu mendecih.

Berbeda dengan Soobin yang memegang sofa di bawahnya itu, mamanya itu memang ya selalu saja menuduh sembarangan ke orang-orang.

Tidak mau kalah, harus selalu menang, egois memang, bukannya mamanya memang dari dulu egois, papanya mungkin baru sadar dengan tingkah mamanya ketika sudah menikah dulu, baru kelihatan deh sifat mamanya itu.

Mereka semua mendengar suara ketukan pintu dengan diikuti ucapan salam di sana, Soobin yang gak jauh dari pintu itu langsung berjalan ke sana dan membuka pintu tersebut dengan segera.

Soobin tersenyum miring ketika melihat mamanya yang tampak terkejut melihat Soobin yang malah membalas ucapan salam tersebut.

Mamanya baru begini saja sudah kaget, gimana tau kalau dirinya bakalan pindah agama ya?

"Soobin, papamu ada?"

Soobin mengangguk kearah cowok di hadapannya, di sana ada Yeonjun yang tampak ingin bicara ke papanya.

Hi, Cinta! -yeonbin✔Where stories live. Discover now