14. Pergi.

1.3K 274 52
                                    

Sebelum baca, vote dan komen, ok thanks.

Semangat puasanya.

***
Soobin menatap kearah papanya yang tiba-tiba memberikan uang yang cukup banyak ke Soobin yang duduk di hadapan papanya itu.

"Papa berniat untuk Soobin pergi dari rumah?"

"Siapa yang berniat seperti itu, ini uang untuk kamu mencari baju untuk lebaran," balas papanya yang membuat Soobin cuma tersenyum kecil, lebih jelasnya sih malu.

Kan dia parno sendiri, takut papanya akan berpikir untuk mengusirnya dari rumah ini, walaupun Soobin gak ada salah sama sekali.

"Bukannya masih lama lebarannya?"

"Tapi biasanya orang-orang suka beli baju baru dari mulai sekarang, ini uangnya, kamu beli sendiri ya?" jawab papanya membuat Soobin mengangguk.

Ya begitulah, gak mungkin juga papanya yang beliin dia baju untuk lebaran, saat dia merayakan natal saja, dia suka membeli baju sesuai pilihan dia sendiri dan mamanya juga fine aja.

"Papa mau request sesuatu gitu buat model baju pilihan Soobin nanti?"

"Jangan terbuka ya," balas papanya langsung membuat Soobin tergelak karena mau bagaimanapun bajunya emang terbuka semua.

Seperti sekarang baju yang digunakannya aja crop top, papanya itu hanya tersenyum ketika melihat anaknya yang mengangguk di sana.

"Kalau begitu papa pergi kerja dulu."

"Belum liburan ya?"

"Minggu depan baru liburan," jawab papanya lalu Soobin hanya melambaikan tangannya pelan ketika melihat papanya yang baru saja keluar dari pintu rumah ini.

Sekarang matanya kembali terfokus ke uang yang ada di atas meja, sepertinya uang yang diberikan papanya itu kebanyakan sekali, mau bagaimana lagi, ketika Soobin tinggal dengan mamanya saja, papanya selalu memberikan uang yang banyak untuk saat itu.

Di tambah dia tinggal dengan papanya, Soobin pikir akan di potong uang jajannya, ternyata malah tambah banyak, papanya malah lebih royal lagi.

Sebenarnya semua biaya kehidupan Soobin selama itu dari mama dan papanya, tapi papanya lebih dominasi, apalagi untuk kuliahnya, uang uktnya ya papanya yang bayarin.

Mamanya juga bekerja, namun gajinya tentu saja gak sebesar gaji papanya.

Soobin mengingat mamanya, tapi bukan rindu sih, dia hanya ingat aja, mau bagaimanapun mamanya itu tetap saja orang tua kandungnya walaupun Soobin sempat dikatain anak kurang ajar oleh mamanya demi pacar mamanya itu.

Itu menyebalkan sih, Soobin lagi-lagi gak menyesal untuk pindah ke rumah papanya.

Apalagi saat melihat status mamanya di sosial media yang tampak senang dengan pacar mamanya dan calon anak tiri mamanya itu, sial tampak menggelikan.

Soobin bukannya iri, malah tampak senang karena gak harus tersenyum terpaksa kalau dia masih tetap di rumah mamanya itu.

Bisa-bisa dia ada di foto itu juga kalau masih tinggal di sana, membayangkannya Soobin sudah tidak sanggup duluan.

Daripada memikirkan hal itu, Soobin lebih baik mengambil uang yang ada di atas meja dan berpikiran untuk belanja ke mall nanti siang.

Dia pergi sendirian aja nanti, gak perlu di temani oleh teman-temannya, karena waktunya me time.

Karena dia masih tidak puasa, jadi dia bisa deh mampir ke restoran dan makan sendirian di sana tanpa rasa malu karena orang juga pasti berpikir gak semua orang di dunia ini puasa, bukan?

Hi, Cinta! -yeonbin✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt