17. Pernyataan.

1.4K 273 60
                                    

Sebelum baca, vote dan komen dulu, ok thanks.

Semangat puasanya.

***
Soobin tiduran di kamarnya sambil mendengarkan lagu, walaupun berakhir setelah dia melihat pesan dari mamanya.

Moodnya langsung hancur saat itu juga, ya sebenarnya Soobin kan pasti tau hal ini pasti akan terjadi.

Tapi gak secepat ini juga, dia melihat pesan di sana, dimana mamanya menyuruhnya untuk datang ke acara pernikahan mamanya itu.

Menikah lagi untuk kedua kalinya dengan waktu secepat kilat, dia akui kalau calon suami mamanya itu orang kaya, tapi bukannya ini terlalu cepat?

Soobin mematikan handphonenya tersebut sebelum dia mendengar suara ketukan dari balik pintu kamarnya.

Dia tau itu papanya, tapi Soobin entah kenapa malas untuk menjawab ucapan papanya, dia gak marah sama papanya.

Pintu kamarnya itu lalu terbuka dan matanya bisa melihat ada papanya yang datang sambil tersenyum kepadanya.

"Papa kenapa?"

"Papa yang harusnya bertanya, kamu kenapa? Sudah tau kabar kalau mamamu akan menikah lagi?" tanya papanya yang malah membuat Soobin menenggelamkan mukanya di balik bantal yang ada di sana.

Sebelum dia melihat sekilas kearah papanya yang tersenyum kepadanya saat ini.

"Mama memberitahu papa?"

"Sebenarnya papa disuruh oleh mamamu, agar kamu-"

"Disuruh datang, bukan?" potong Soobin dengan cepat, karena dia tau pasti papanya mau ngomong hal itu.

Papanya mengangguk, namun Soobin langsung menggelengkan kepalanya saat itu juga, dia malas untuk datang apalagi melihat calon suami baru mamanya yang otomatis akan menjadi papa tirinya.

Tambah malas jika harus melihat saudara tirinya.

"Kamu akan punya papa yang lain."

"Papa Soobin hanya ada satu dan orangnya ada di hadapan Soobin saat ini," jawab Soobin langsung sambil menatap papanya yang tampak tersenyum sambil mengusap lembut kepalanya.

Soobin masih tiduran berbeda dengan papanya yang memperhatikan kamarnya itu sebelum mata papanya melihat kearah sesuatu di meja rias, Soobin sih tidak sadar kalau papanya sedang tersenyum saat ini.

Dia gak akan menyangka kalau anaknya membaca buku tentang agama yang dianutnya itu, dia pikir anaknya gak akan pernah mau kenal dengan agama yang lain.

Dirinya gak akan bertanya kepada Soobin, biarkan saja Soobin sendiri yang bertanya ke dirinya sendiri, tapi apapun pilihan Soobin, dia akan tetap dukung anaknya.

Anaknya tetap mau di agamanya, dia akan tetap mendukung anaknya, kalaupun anaknya pindah ke agama yang sedang dianutnya, mungkin dia akan tambah senang dan tentunya akan selalu menuntun anaknya itu.

"Papa kenapa senyum sendiri, senang mama mau nikah lagi?"

"Iya."

"Kenapa? Papa gak merasa sedih sama sekali? Mantan istri papa mau nikah lagi."

Soobin melihat papanya yang hanya tertawa ke dirinya saat ini.

"Mamamu gak ada hubungan sama papa lagi, jadi gak perlu dibahas lagi."

"Karena mama mau nikah lagi, apa papa sudah punya pasangan lain? Papa bisa nikah juga lho biar sama seperti mama."

Papanya itu langsung mengacak-acak rambutnya.

"Ada-ada aja kamu ini, papa gak memikirkan hal itu sama sekali, lagipula papa sudah nyaman dengan seperti ini, ada kamu saja sudah buat papa bahagia," balas papanya yang membuat Soobin tersenyum sambil memeluk papanya.

Hi, Cinta! -yeonbin✔Where stories live. Discover now