Bab 10

550 38 2
                                    

                Pagi ini Mine bersama Sean mendatangi Mia di hotel yang sudah di pesankan oleh Sean. Mereka berdua berjalan memasuki lift menuju lantai tertentu dimana kamar Mia berada.

"Pekerjaan apa yang akan kamu berikan pada Mia?" tanya Sean.

"Entahlah. Aku harus bertemu dengan dia dulu dan membaca karakternya, pekerjaan apa yang cocok untuknya," seru Mine.

"Oke."

Mereka keluar dari dalam lift dan berjalan menuju kamar nomor 1120. Dan kini mereka sudah berdiri di depan pintu nomor tersebut. Sean pun mengetuk pintunya dan tak menunggu lama pintu langsung di buka.

"Tuan Sean!" seru Mia terlihat bahagia. Ekspresi berbinar bahagia itu tertangkap oleh Mine dimana Mia belum menyadari kehadirannya.

"Mia, ini Jasmine, my wife," seru Sean dan barulah Mia menyadari kehadiran Mine saat Sean merengkuh pinggang Mine. Dan Mine mampu menangkap perubahan ekspresi Mia yang menjadi redup saat itu juga.

"Emm, saya Narmia."

"Apa kita hanya akan berbicara di luar seperti ini?" tanya Mine dengan nada sinis.

"Emm silahkan masuk," seru Mia memberikan ruang untuk mereka berdua masuk ke dalam ruangan.

Sean dan Mine pun masuk ke dalam kamar hotel. Mine melihat hotel itu, dimana Sean memesankan president suite untuk Mia. Benar-benar membuang-buang uang pikir Mine. Entah kenapa saat menangkap ekspresi Mia tadi saat melihat Sean dan langsung berubah saat menyadari kehadirannya membuat Mine kesal. Ia tau Mia memiliki perasaan lebih pada Sean. Dan mengetahui itu, rasanya Mine ingin menendang Mia pergi dari sini.

"Mine, kamu kenapa?" seru Sean menyadarkan lamunan Mine.

Mine menoleh ke arah Sean. "Aku tidak apa-apa."

Mia menyuguhkan dua gelas kopi yang ia buat dari mesin kopi yang tersedia di sana.

"Aku hanya bisa siapkan ini," seru Mia dan mengambil duduk di atas sofa tepat di hadapan Sean dan Mine.

"Bagaimana selama dua hari ini, kamu tidak kesulitan bukan?" tanya Sean.

"Tidak Tuan. Saya merasa nyaman di sini," seru Mia terus menatap ke wajah Sean.

"Mia, skill apa yang kamu miliki?" tanya Mine tanpa basa basi.

"Emm saya tidak memiliki keahlian apapun. Tapi saya akan berusaha bekerja sebaik mungkin, Nyonya," seru Mia.

Mine terdiam sesaat. Kemudian ia menyerahkan kartu namanya pada Mia.

"Besok datanglah ke alamat ini jam 8 pagi. Katakan saja kalau kau sudah membuat janji denganku," seru Jasmine.

Mia mengambil kartu nama itu dan membacanya. "Tapi saya belum tau daerah sini. Saya takut nyasar," seru Mia melihat ke arah Sean yang hanya diam saja.

"Kemarin kamu dari bandara ke sini tidak nyasar," seru Mine membuat Mia terdiam.

"Kamu pesan saja taxi online seperti kemarin dan berikan kartu nama itu," seru Sean membuat Mia terdiam dan menganggukkan kepalanya.

"Emm tapi saya belum punya pakaian kerja. Saya tidak tau harus memakai pakaian apa besok," seru Mia kembali melihat ke arah Sean dengan tatapan memelas.

Mine menghela nafasnya dan rasanya ingin mencongkel mata Mia. "Kamu pakai saja dulu pakaian yang kamu punya. Besok sekretarisku akan menyiapkan keperluanmu," seru Mine.

"Kamu punya handphone?" tanya Mine.

"Ada. Tuan Sean membelikannya saat kami di Brazil," seru Mia.

"Baiklah."

Tak ingin berlama-lama, Sean dan Jasmine pun pergi meninggalkan kamar hotel Mia. Dan kini mereka sudah berada di dalam mobil yang berada di parkiran basement.

"Wanita seperti itu yang kamu tolong," seru Mine dengan nada sinis.

"Kenapa memangnya?" tanya Sean menyetir mobil meninggalkan area itu.

"Jelas sekali dia ada maksud tertentu. Dia juga menyukai kamu, kamu gak sadar emang?" tanya Mine.

"Memang apa urusannya denganku. Aku hanya niat menolong bukan mencari simpanan," jawab Sean dengan santai membuat Mine kesal.

"Pokoknya sekarang Mia urusanku. Kamu gak boleh menghubunginya lagi atau ada bertemu dengannya diam-diam di belakangku," seru Mine.

"Kamu cemburu?" tanya Sean.

"Kalau iya kenapa? Harusnya kamu lebih menjaga perasaanku," seru Mine.

"Aku kan tidak gimana-gimana. Sejak tadi aku diam saja," seru Sean.

"Tetap saja, melihat cara natap dia ke kamu itu bikin aku kesal," seru Mine.

"Udah jangan marah-marah," seru Sean mengambil tangan Mine dan menggenggamnya dan itu mampu meredakan kekesalan Mine. Ia pun hanya bisa tersenyum.

"Kita kemana sekarang?" tanya Sean.

"Kita makan siang dulu saja," seru Mine.

"Oke."

***

Keesokan harinya Mia mendatangi kantor Mine. Ia sangat takjub dengan kantor yang begitu tinggi besar dan sangat mewah. Ia yakin perusahaan ini bukanlah perusahaan biasa.

'Ternyata istri Sean itu bukan dari kalangan biasa. Apalagi di sini jabatannya sebagai direktur utama. Benar-benar orang kaya,' batin Mia.

"Permisi, saya Narmia. Saya mau bertemu dengan Mrs. Jasmine. Saya sudah membuat janji dengan beliau. Beliau meminta saya datang pukul 8," seru Mia.

"Baiklah, mohon tunggu sebentar," jawab receptionist itu menghubungi sekretaris Mine.

"Baiklah." Jawab receptionist itu menutup sambungan telponnya.

"Nona Mia, anda bisa langsung ke atas lantai 18. Liftnya berada di ujung jalan ini," seru receptionist itu memberitahukan arahnya.

"Terima kasih," seru Mia berjalan menuju lift itu.

Mia pun sampai di ruangan Mine dan sekretaris Mine mengantarkan Mia ke dalam.

"Kalian duduklah," seru Jasmine membuat sekretarisnya dan juga Mia duduk di kursi yang ada di hadapan Mine.

"Rachel," panggil Mine pada sekretarisnya yang bernama Rachel. "Ini Narmia, mulai hari ini dan ke depannya dia akan menjadi asistenmu dan membantu pekerjaanmu. Kamu ajari dia beberapa pekerjaan."

"Baik Miss," jawab Rachel.

"Dan antar dia ke pusat perbelanjaan. Belikan beberapa setelan pakaian kerja untuknya, sepatu juga tas," seru Mine.

"Dan Narmia, sore nanti kamu akan cek out dari hotel. Aku sudah menyiapkan apartement untukmu di dekat kantor. Apartement itu memang khusus karyawan di perusahaan ini yang tidak memiliki tempat tinggal. Rachel pun tinggal di sana, nanti Rachel yang akan mengurus perpindahanmu," seru Mine.

"Baik Bu."

"Kalau begitu kalian boleh keluar. Dan mulai ajarkan dia beberapa pekerjaan," seru Mine.

"Baik."

Rachel dan Mia pun keluar dari ruangan Mine. Mine pun kembali pada pekerjaannya.

*** 

Ex Husband #Seri Devil 4Where stories live. Discover now