7. Memendam Kesedihan

446 101 135
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU AJAK MEREKA UNTUK BACA CERITA INI JUGA

SEMOGA SUKA ❤

TERIMA KASIH 🥰

Apa yang aku lakukan begitu salah? Begitu salah sampai kamu meninggalkanku sendirian?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang aku lakukan begitu salah? Begitu salah sampai kamu meninggalkanku sendirian?

----------

Neera merasakan usapan lembut di kepalanya membuat ia tersadar dan membuka mata. Pandangannya perlahan-lahan mulai jelas. Ia menoleh ke kanan lalu melihat mamanya, orang yang sedang mengusap lembut kepalanya. Mata Neera beralih pada papanya yang berdiri tidak jauh.

Ia pun memperhatikan ruangan yang begitu terang dan putih. Dengan cepat Neera menyimpulkan bahwa dirinya sedang berada di rumah sakit. Ketika ia menoleh ke kiri, ia melihat Fina tersenyum namun tetap ada raut khawatir di wajahnya.

"Come clean, Neera!" ucap Ranu, papanya dengan nada yang begitu marah. Namun Neera tahu papanya tidak mungkin marah padanya, dia hanya khawatir dengan keadaan putrinya. "Come clean right now!"

"Pa!" Sanee terlihat menenangkan amarah suaminya. "Neera baru sadar, sabar sedikit."

Neera belum membuka suaranya, ia tidak bisa menjelaskan mulai dari mana. Ia tidak tahu apa yang terjadi di pesta ulang tahun Rachel. Ia tidak tahu apa yang terjadi setelahnya. Ia tidak ingat apa pun ketika ia tahu mungkin dirinya tidak sadarkan diri saat itu.

Yang Tak Dewa MengertiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang