9. Perkara Tepung

679 92 16
                                    

Hendery sama Xiaojun mau bikin debay, tapi gajadi soalnya baru inget kalo cerai wkwk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hendery sama Xiaojun mau bikin debay, tapi gajadi soalnya baru inget kalo cerai wkwk

.

.

.

.




Hendery tidak mengerti kenapa ia malah membawa Xiaojun ke rumah lama mereka, menggendong Xiaojun yang tertidur pulas ke kamar mereka dulu.

Sebenarnya bukan Hendery ingin memberikan harapan atau apa, hanya saja dia tidak tahu dimana Xiaojun meletakkan kunci rumahnya, maka dari itu ia membawa Xiaojun ke rumahnya saja.

Melepas sepatu dan atribut Xiaojun yang di kira kurang nyaman, hanya menyisakan celana dan kaos pendek, Hendery menghela nafasnya panjang.

Xiaojun sangat manis, ia jadi merindukan bagaimana mereka menghabiskan malam panjang dulu.

Setelah selesai dengan Xiaojun, Hendery memilih untuk tidur di sofa kamar, ia tak ingin membuat Xiaojun mengamuk besok hanya karena ia tidur satu ranjang dengan mantan suaminya.


.

.

.

.

.

.




Xiaojun masih mencerna apa yang terjadi, dan tak butuh waktu lama akhirnya ia ingat kembali apa yang sudah terjadi kemarin, menatap sekeliling.

Masih sama, bahkan tidak ada yang berubah dari kamar ini. Tentu saja ia sangat hafal dengan kamar ini, kamar yang bertahun-tahun ia tinggali dengan Hendery, suaminya. Oh tidak maksudnya mantan suami.


Menoleh ke arah sofa, menatap Hendery yang meringkuk kedinginan dengan posisi tidur tak nyaman disana, Xiaojun terkekeh pelan.


Menghampiri Hendery dengan selimut tebal, memasang selimut tersebut dengan apiknya ke tubuh Hendery.


Xiaojun menundukkan kepalanya, mengecup sekilas dahi Hendery.


"Aku tau ini gila, tapi rasanya aku ingin sekali melakukan ini." Ingin mendekatkan wajahnya kembali kearah Hendery, berniat mencuri kecupan di bibir mantan suaminya, namun ia kembali mendapatkan kewarasan nya lantas menggeleng ribut dan pergi dari sana.



"Tidak Xiaojun, jangan gila!" Menepuk kepalanya brutal, tidak habis pikir jika dia benar-benar mencium Hendery di bibir tadi, oke cukup di kening hari ini.


Memilih membersihkan dirinya di kamar mandi bawah, ia rindu rumah ini. Tak ada yang berubah, bahkan barang-barang yang pernah ia beli dulu masih tertata rapi di tempat-tempat tertentu.

Hanya satu yang hilang, foto pernikahan mereka.


Tersenyum kecut sebelum akhirnya ia memilih untuk membersihkan diri.




.


.


.



.



"Enghh." Lenguh Hendery tatkala merasakan sakit di tubuhnya, pegal karena tidur di sofa.

"Eh?" Ia ingat semalam tak memakai selimut, kenapa sekarang ada selimut yang menutupi dirinya? Menoleh ke arah ranjang. Sudah kosong.


Dengan panik Hendery melompat dari sofa, berpikir jika Xiaojun pergi meninggalkan rumah.


"Xiaoju—"

Belum selesai ia berteriak, ia sudah di suguhkan pemandangan yang tidak terduga. Xiaojun sedang asik memasak di dapur dengan celemek biru dongkernya.

Hampir empat tahun mereka menikah, namun ia sangat jarang melihat Xiaojun memasak, karena pria itu akan menyuruh pelayan atau memesan, namun hari ini didepan matanya, diwaktu pagi yang cerah, Xiaojun dengan berkutat dengan alat-alat dapur dan memasak.


Tanpa sadar Hendery tersenyum, berjalan mendekat dan berdiri disamping Xiaojun yang hikmat dengan pekerjaannya.


"Masak apa?"


"Ah!" Xiaojun yang tak sadar akan kedatangan Hendery sontak berteriak.


"Kau mengagetkanku!" Xiaojun memukul lengan Hendery dari samping.


"Aww! Hey ini namanya kekerasan!"


"Salahmu sendiri mengejutkan ku! Minggir! Jangan ganggu!" Xiaojun mendorong Hendery agar pria itu menjauh.


Xiaojun sedang membawa tepung untuk dibuat adonan biskuit, namun karena Hendery yang tiba-tiba berdiri didepannya membuatnya oleng hingga melempar tepung itu asal dan berharap ia tak jatuh.


"AKHH!" Xiaojun berteriak saat tubuhnya limbung.

Hendery panik, beruntung ia punya spontanitas yang bagus, menahan tubuh Xiaojun agar tak jatuh, namun bukannya berhasil, mereka berdua malah sama-sama terjatuh dan tertimpa tepung yang tadi terlempar.



'bruk'



"Awww!" Xiaojun meringis, tak terlalu sakit karena ia jatuh di atas Hendery, hanya saja rambutnya kotor dan berantakan padahal ia baru saja mandi hanya karena tepung.


Hendery dari bawah Xiaojun tertawa terbahak-bahak melihat wajah Xiaojun yang sangat berantakan, bahkan Hendery lupa jika masih menegang erat pinggang Xiaojun.


"Kenapa tertawa? Ini semua karena mu!" Xiaojun berusaha berdiri, mengambil sisa tepung di lantai dan di lempar kearah Hendery hingga pria itu seperti badut.


"Hentikan! Hahahaha oke aku minta maaf, tapi tolong Hentikan!" Hendery mengaku kalah saat Xiaojun menyerangnya secara brutal dengan tepung-tepung yang ada.


Namun yang Hendery syukuri dalam hatinya sekarang adalah, ketika Xiaojun tertawa lepas karena Hendery seperti badut. Hendery berhenti sejenak menatap tawa Xiaojun.

Bak adegan yang di slowmo, tawa Xiaojun sangat renyah dan cantik disaat bersamaan. Membuat Hendery terpesona, jatuh berkali-kali dalam kubangan pesona Xiaojun.


"Cantik."











T.b.c

A/N

Udah liat update Xiaojun? Hahahha dia lagi ngedate sama hendery di timezone wkkwks terang-terangan mereka:)

After Divorce ; henxiaoWhere stories live. Discover now