Kasar Namun Selalu Dinantikan
Tubuhnya pucat dibalut jaket tipis
Ia datang bergerombol bersama temannya
Auranya yang kentara selalu membuatku takut
Ketika ia membuka jaket, maka taringnya akan munculAku membencinya
Dia adalah orang yang kasar
Ingin ku iris namun aku takut menangis
Aku tak pernah berani melakukannya
Karena jika ia pergi hidupku rasanya hampa
Seolah warna semu itulah yang ku nantikanDibalik semua kebencian itu, aku menyukainya
Aku selalu menyukai ketika ia menemaniku
Menemaniku diatas meja makan
Duduk dengan indah didalam piring
Dialah, bawang putihGyumin berjalan pelan kemudian berjinjit untuk merangkul Beomsoo yang lebih tinggi darinya, "Gue tau kejebak frienzone itu memang sakit" ucapnya menguatkan.
Beomsoo menoleh dengan wajah yang dipenuhi air mata, "Gue lagi motong bawang bukan lagi nangis karena kejebak frienzone" sangkalnya.
"Udah gak usah ngeles, gue ngerti kok"
"Jangan sok tau ya, Gyu"
"Sttt... gue tau kok, udah.. cup cup"
"Bangsat!"
"Heh, omongannya! Bilang apa tadi?"
"Maaf"
"Jangan diulangi lagi, ya"
"Iya, bunda"
CZYTASZ
Puisi || Beomsoo
PoezjaTentang Beomsoo dan segala inspirasi nya untuk membuat puisi ... Warning! Tidak menerima hujatan kecuali kritikan atas kepenulisan yang dibuat! Semua puisi yang hadir asli hasil buatan saya sendiri.