DEWI FORTUNA

46 4 1
                                    

Dio melihat ekspresi perempuan di depannya, tampak kekecewaan di wajah Rika. Dio ingin memeluk perempuan di depannya tapi semesta tak mendukung. Dio pun tanpa bicara pergi meninggalkan Rika, Alex dan Tiara. Begitu juga perempuan yang tadi memanggilnya pun mengikuti Dio.

"Yank, kamu kenapa sie?" tanya Haruka "Mereka siapa?"

"Yank" rengek Haruka

Dio menghentikan langkah kakinya hingga Haruka pun tanpa sempat mengerem menabrak punggung Dio.

"Aduch"

"Lo bisa diem ga?" ucap Dio tanpa menoleh

"Tapi..."

"Kalo lo ga bisa diem, gue tinggal di sini" ancam Dio

Kedua Bibir Haruka pun dimasukan ke mulutnya, ia memilih untuk menutup rapat mulutnya. Saat dirasa tak ada bantahan lagi, Dio pun berjalan kembali menuju parkiran mobil.

"Kamu kenapa sie?" tanya Haruka saat berada di dalam mobil

"Gue ga pa-pa"

"Mereka siapa?"

"Temen gue"

"Kug aku ga di kenalin"

"For what?"

"Kan aku tunangan kamu"

"Apa perlu gue jelasin, lo itu siapa?"

Haruka seketika terdiam. Haruka mengira selama 2 tahun ini dirinya berjuang, Dio akan luluh padanya. Namun, perjuangannya sia-sia karena pada kenyataannya Dio masih menganggapnya orang asing.

"Lo bisa miliki raga gue tapi lo ga bisa miliki hati gue" tandas Dio "Sekarang gue anter lo pulang"

            Tanpa menunggu komentar dari Haruka, Dio menyalahkan mobilnya. Dio melajukan mobilnya meninggalkan mall tersebut. Dio tidak peduli dengan hati Haruka, hatinya sudah cukup terluka. Dio harus mengorbankan cintanya demi masa depan perusahaannya. Dirinya tidak ingin lagi menjadi beban untuk abang Rico dan setidaknya Dio harus mempertahankan kerjasama perusahaannya dengan perusahaan Haruka.

***

            Dio menjatuhkan tubuhnya ke sofa ruang tengah, ia menutup matanya sejenak. Tangan kanannya ditaruh ke atas matanya. Pikirannya berkecambuk, saat dirinya bertemu kembali oleh gadis yang dicintainya. Ingin sekali Dio memeluk gadis di depannya, mengucap berjuta rindu yang selama ini di pendamnya dan menarik tubuh Rika ke dalam dekapannya.

"Capek" gumam Dio

"Kamu kenapa Dek?" tegur Rico

"Kerjaan kantor lagi numpuk bang" jawab Dio seadanya

"Kamu yakin?"

"Ya"

"Io, abang mau ngomong sama kamu"

Dio membuka matanya dan menatap Rico. Apa lagi ini? Pasti wanita itu. Batin Dio

"Haruka ngadu ke abang, kalo kamu bentak dia" ucap Rico, ia duduk di samping Dio

"Tukang ngadu"

"Io" tegur Rico

"Dianya aja yang bawel"

"Sebenarnya ada apa? Abang mau kamu jujur"

Dio menghela nafas sejenak, "Gue ketemu Rika"

Abang Rico hanya terdiam

"Gue...."

"Kamu masih cinta sama dia?" potong Rico

Hening

CEO DAN ANAK MAGANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang