Kebahagiaan Sesaat

16 3 1
                                    

"Makasih kak untuk hari ini" Ucap Rika

Mereka sudah tiba di depan kos Rika, gadis itu hendak membuka pintu mobil.

"Ka..." panggil Dio

Rika menoleh, "Iya Kak?"

"Kenapa Lo ngekos?"

Rika tidak menyangka pertanyaan lelaki itu setelah sekian lama mereka diam selama perjalanan

"Gue baru tahu kalo lo ngekos"

"Ga pa-pa pingin aja"

"Juna?" tebak Dio

Rika menyembunyikan rasa kagetnya dan ia menggeleng

"Gue tahu kalo lo bohong, lo ga akan bisa lihat mata gue"

"Bener kak"

"Lihat gue kalo gitu" ucap Dio menarik lengan Rika

Rika seketika sudah ada di dekat lelaki itu, mereka saling menatap

"Jawab Rik" ucap Dio penuh penekanan

Nafas Dio perlahan menghembus mengenai wajahnya dan tercium bau parfum yang selama ini ia rindukan. Lelaki ini tetap memakai parfum yang sama. Batin Rika.

"Rik..Rika?"

Rika tersadar, "Iya kak?"

"Napa lo ga fokus?"

"Ga, ga pa-pa kak"

"Daritadi jawaban lo ga pa-pa mulu, gue mau lo jujur" tegas Dio sambil menatap mata Rika

"Kak, mata lo bisa ga kayak gitu, nakutin"

"Gue bilang jawab, ya jawab"

"Iya lepasin tangan gue dulu"

Tangan Rika pun di lepaskan, setelahnya Rika menutup mata Dio dengan kedua tangannya.

"Ya, gue akui, gue masih belum bisa melupakan Kak Juna"

"Maaf" sesal Dio

"Ga pa-pa kak, semua sudah takdir"

Dio memegang tangan Rika kembali dan lelaki itu memeluknya, "Maaf gue terlambat"

Rika seketika menangis dalam pelukan Dio.

^^

Esok telah tiba, Rika membuka matanya, ia mencari-cari keberadaan handphonenya, ia meraba-raba di sekitar kasurnya hingga ia menemukan handphonenya. Rika melihat jam di handphonenya masih jam 6 kurang, ia pun melihat whatapps di sana terlihat ada beberapa pesan yang menurutnya tidak terlalu penting, saat hendak menutup apk chat tersebut, ia teringat sekilas ada nama yang ia kenali dengan cepat ia membuka kembali whatapps.

Kak Dio

Bangun putri tidur

Gue udah di bawah

"What?" ucap Rika sambil mengusap iler yang ada di pinggir bibirnya

Rika sesaat teringat kejadian kemarin sore, dimana mereka menghabiskan senja bersama tanpa sepatah kata, hanya dirinya bersandar di bahu Dio dan Dio memeluknya. Sebenarnya banyak yang ingin ia tanyakan, kehidupan lelaki itu hingga kabarnya.

Nada dering di handphone Rika berbunyi, tertera nama yang familier

"Iya kak"

"Lo, suruh gue nunggu berapa lama lagi?"

"duapuluh menit, eh ga duapuluh lima menit"

"Limabelas menit" ucap Dio, lelaki itu mematikan handphonenya

CEO DAN ANAK MAGANGWhere stories live. Discover now