Hari Pertama Magang

54 5 3
                                    

Selamat siang,

Kami dari perusahaan D&D memberitahukan bahwa anda diterima.

Diharapkan kehadirannya besok jam 9 pagi.

Rika melihat layar handphonenya, ia tersenyum bahagia. Rika tidak menyangka dirinya akan diterima di perusahaan ternama. Terlintas bayangan saat dirinya mulai bekerja, pasti menyenangkan. Senyumnya semakin melebar, ia tidak sabar untuk hari esok.

"Lo, ga pa-pa? Senyum-senyum sendiri, ati-ati kesambet" ucap Xena

"Lo tuh" cemberut Rika "Xen, lo tau"

"Ga"

"Yee nie bocah"

"Aduch Rik, lo ketularan Alex, jadi bar-bar" ucap Xena

"Ngaca" ucap Rika "Xen, lo belum maafin Alex?"

"Gue ga tahu" jawab Xena ragu "Alex ga pernah terbuka sama gue"

"Setiap manusia ada sisi privasi masing-masing, termasuk Alex. Ga harus diceritakan semuanya"

"Tapikan perteman kita ga singkat"

"I know, but lo tahu sendiri Alex udah bahagia sama Brilian. Jadi apa lagi yang lo ributin?" ucap Rika "Gue ga mau karena laki-laki persahabatan kita retak" sesal Rika

"Alya juga udah sama Kak Andre"

Rika melihat sahabatnya terdiam.

"Gue yakin dihati lo paling dalam, lo pasti rindu sama Alex" tebak Rika "Xen, baikan sama Alex"

Xena tampak ragu tapi ia akhirnya mengangguk, Rika tersenyum lebar. Rika memeluk Xena. Semoga persahabatan mereka akan baik-baik saja. Rika merindukan bisa berkumpul berlima lagi. Perang dingin ini sudah seharusnya berakhir.

"Thanks" ucap Rika "Oh ya, kita kembali ke topic. Xen, gue udah dapetin tempat magang"

"Serius lo, jadi dimana?"

"Perusahaan D&D"

"Wah lo beruntung banget, lo dapetin perusahaan yang bonafide banget"

"Banget, gue jadi gugup nie, gue takut kalo ngelakuin kesalahan"

"Udah positif aja, gue yakin lo bisa" ucap Xena

Rika mengangguk, "Semoga berjalan lancar"

"Amin"

^^

Bip...Bip...Bip...

Terdengar suara alarm berbunyi di salah satu kamar kos. Kos itu tampak minimalis dengan barang yang tertata rapi. Gadis itu mengulurkan tangannya mengambil handphonenya dan mematikan alarm. Memejamkan mata kembali, namun beberapa menit kemudian ia membuka matanya lebar-lebar. Di ambil handphone yang ada di samping kepalanya, gadis itu melihat jam dilayar handphonenya.

"Njir, jam 8 pagi" umpat Rika

Rika bangun dari tidurnya dan berlari ke kamar mandi, ia tidak peduli dengan kasurnya yang berantakan. Ini hari pertama dirinya masuk kerja, ia tidak mau terlambat dihari pertama. Perjalanan kos dengan kantor tempatnya magang sekitar setengah jam.

"Aduch" keluh Rika, ia sudah kembali ke kamarnya dan lututnya menabrak tepi meja

Rika menahan rasa sakitnya, ia mengambil bajunya yang disiapkan tadi malam. Setelan kemeja putih dan celana kain berwarna hitam, setelah memakai bajunya, Rika memoles tipis wajahnya.

"Pesan ojek online dulu" ucap Rika sambil mengambil Handphonenya

Titik Jemput Sesuai Aplikasi

Tertera pesan singkat di aplikasi ojek online.

Iya pak

Rika yang selesai membalas pesan, melangkahkan kakinya mengambil tas. Rika pun mengunci pintu kamar kosnya. Rika duduk di teras depan sambil menunggu, ia membuka beberapa sosmed. Dicarinya nama Dio di kontak pertemanan.

"Terakhir Kak Dio update bulan Januari" gumam Rika

"Permisi, atas nama Erika" ucap bapak ojek Online di depan pintu pagar

"Iya pak, tunggu sebentar"

Rika mengambil tas dan jaketnya. Ia melangkahkan kakinya keluar perkarangan kos. Pak ojek online menyerahkan helm untuk Rika.

"Ini mbak"

"Makasih pak"

"Apakah sudah benar alamatnya?"

Rika mengangguk, "Sudah pak"

"Permisi pak" ucap Rika, ia menaiki sepeda motor tersebut

"Iya mbak"

Rika sudah berada di kursi penumpang, bapak ojek pun menyalahkan sepeda motornya dan pergi meninggalkan perkarangan kos Rika.

^^

"Makasih Pak" ucap Rika menyerahkan helm

"Iya Mbak, kalau gitu saya permisi dulu"

"Hati-hati pak"

Rika memandang nama perusahaan tempat dirinya magang, perusahaan yang bisa di bilang cukup terkenal. Apalagi produk-produk yang dipasarkan dipakai untuk semua kalangan, mulai dari sabun mandi, susu formula, kosmetik, dan lain-lain. Rika pernah membaca beberapa artikel bahwa CEO-Nya tidak pernah mau di public. Bahkan CEO perusahaan ini berada di Amerika.

"Mampus, telat gue" ucap Rika saat melihat jam di tangannya

Rika mempercepat langkahnya memasukki lobby, saat di lobby langkahnya terhenti. Rika mengagumi desain interior dari bangunan tersebut, bisa di bilang tertata rapi dan classic.

"Selamat pagi, Pak" sapa salah satu karyawan

"Pagi"

"Pagi pak"

Rika yang mendengar semua orang menyapanya dengan begitu ramah kepada orang tersebut, ia menduga orang tersebut salah satu orang penting di perusahaannya. Rika membalikkan badannya dan tanpa sepengetahuan Rika, orang tersebut tepat berada di belakangnya. Wajah Rika menabrak dada lelaki itu sehingga ia kehilangan keseimbangan. Rika hampir saja terjatuh kebelakang, beruntung tangan besar itu memegang pinggangnya. Badan Rika dibawahnya mendekat dalam pelukkan lelaki itu.

"Kak Dio" ucap Rika lirih, saat melihat lelaki yang memeluknya

"Hmmmt"

Pandangan Rika beralih ke sekeliling, mendadak semua aktivitas disekitarnya terhenti. Rika dengan cepat melepaskan pelukkan Dio. Rika begitu malu padahal ini hari pertama dirinya bekerja.

"Ngapain di lepas?" ucap Dio "Padahal enak kalau di peluk" lanjut Dio frontal

Untungnya hanya Rika yang mendengar perkataan Dio, tetapi tetap saja membuatnya jengkel. Lelaki ini tetap sama suka sekali mengerjain Rika. Gadis itu berpikir Rika yang sekarang berbeda dengan Rika yang dulu.

"Ada lagi, bakal aku tunjukkin ke kakak" ucap Rika

Rika memegang dasi Dio perlahan, setelah itu ia menarik dasi Dio agar jarak mereka semakin dekat. Di dekatkan wajahnya kepada wajah Dio, bersiap untuk mencium bibir Dio. Rika tahu Dio menahan nafas dan mulai memejamkan matanya. Rika puas dengan reaksi lelaki di depannya, ia pun melepaskan dasi yang ada di genggamannya. Rika tersenyum puas, ia pun membalikkan badan dan meninggalkan lobby kantor yang mulai ramai dengan adegan itu.

"Bego lo Rik. Lo gali kuburan lo sendiri" maki Rika pada diri sendiri

"Gimana nasib gue ntar" imbuh Rika pasrah

CEO DAN ANAK MAGANGजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें