18 - I Love You (M)

8.9K 692 35
                                    

Attention : Sengaja di upload malam hari. Tidak untuk dibaca bagi yang tidak boleh membaca. Chapter 18 untuk usia 18+. Diharap yang sedang berpuasa diizinkan baca sampai waktunya berbuka🙏🏼



LISA POV

"Nggghhhh..." akhirnya Jennie menggeliat. Sudah hampir 30 menit aku menggangu tidurnya, namun dia tidak terusik sama sekali. Padahal aku mengelus dan mencium pipinya berkali kali.

Dia mulai membuka mata perlahan dan menatapku, "Kita belum 24 jam berpacaran tapi kau sudah menyebalkan. Aku masih mengantuk dan kau sengaja mengganggu tidurku." ucapnya dengan nada dingin.

Aku hanya tersenyum dan menjawab, "Sayang, kita harus bersiap untuk ke kampus."

"Ck!!! Kenapa yang kau pikirkan hanya kampus kampus dan kampus! Aku masih ingin tidur!!!" dia merengek dan mencoba membalikan badannya untuk memungguiku tapi aku menahannya.

"Baby, aku janji selesai dari kampus kita tidur lagi." rayuku. Dia tidak jadi membalikan badan dan malah menatapku.

"Baby? Aww panggilan yang manis." ucapnya dengan nada lucunya dan dia langsung memelukku.

"Baby. Karena kau seperti bayi yang pemalas!" ucapku menggodanya. Dia kemudian melepaskan pelukan dan memelototiku.

"Aku membencimu!!!" ucapnya sambil memukul lenganku pelan.

"Aku juga mencintaimu." balasku dan berusaha menciumnya.

"Jangan berani menciumku karena kau bau!!!" dia mencoba menahanku tapi itu gagal karena aku berhasil mencium pipi bulatnya. Siapa suruh kepalanya bergerak kesana kemari, memudahkanku untuk mencium dua pipi buntalnya.

"Ciuman selamat pagi sudah." aku meraih tubuh mungilnya dan mendekapnya dalam pelukanku, "Pelukan selamat pagi juga sudah."

Dia mendorong bahuku, "Jangan peluk aku karena kau menyebalkan."

"Baiklah jika kau tidak mau. Mungkin Luda atau Nayeon mau memelukku." ucapku dengan acuh dan melepaskan pelukan.

Jennie langsung meraih daun telingaku dan menariknya samgat keras, "Katakan sekali lagi apa? Katakan dengan jelas?!?!"

"Aaawwww, tidak sayang. Aku hanya akan memelukmu. Sayang maafkan aku. Awww sakit!" dia melepaskan daun telingkaku yang hampir saja lepas.

Aku meringis dan merasakan perih di telingaku. Mungkin status kami berubah sekarang. Tapi tidak dengan kebrutalannya. Masih tetap sama. Dan akan semakin bertambah.

"Kau terpaksa kan tadi malam karena aku menangis? Kau ingin bertunangan dengan Nayeon kan?!" ya ampun, kali ini istriku merajuk.

Oh maaf, calon istriku maksudnya.

"Kau masih meragukanku?" tanyaku balik.

Dia sekarang memasang wajah sendunya, "Lalu kenapa kau ingin memeluk mereka?"

Aku menggelengkan kepalaku dan terkekeh kecil, "Baby, aku hanya bercanda. Sejak dulu memelukmu adalah bagian favorit dalam hidupku."

"Rasanya aku ingin muntah karena kata-katamu! Kau tidak cocok seperti itu." dia berakting seperti akan muntah sungguhan.

"Tapi kau menyukainya, kan? Buktinya kau sekarang menjadi pacarku?" aku menopang kepalaku dengan lengan kiriku sambil menghadapnya yang juga sedang menghadapku dalam posisi berbaring ke samping.

BEST FRIEND - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang