16

7.9K 932 36
                                    

Jeno tampak sibuk menggeser layar ponsel, duduk bersandar dengan nyaman di kursi kerjanya itu.

Dahi lelaki tampan itu berkerut dalam, serius memikirkan sesuatu.

"Aku tidak tahu harus pilih apa,"

Disela-sela kesibukannya bergelut dengan pikirannya sendiri, seseorang membuka pintu ruangan dan berjalan kearahnya dengan gaya yang dibuat-buat.

"Hyung, aku bawakan kopi,"

Jeno menaikkan sebelah alisnya menatap Jisung heran.

"Aku tidak minta bawakan kopi,"

Jisung berdecak, "Karena aku pegawai sekaligus adik yang baik tanpa diminta pun aku akan memberikan pelayanan yang terbaik untukmu, hyung."

"Kalau bisa mungkin kau bisa membalas dengan memberikan bonus padaku bulan ini,"

Jeno sudah menduganya, si Jisung ini tidak akan mau berbaik hati dengan tulus jika tidak ada maunya.

"Thanks,"

Jisung mengangguk enerjik, "Bonus, ya?"

"Ya."

"Yap! Kau memang yang terbaik!"

Jeno tidak merespon lagi, ia kembali fokus dengan ponselnya.

Jisung iseng mengintip apa yang dilakukan bosnya itu, kemudian senyum mengejek langsung menghiasi wajah tampannya.

"Rekomendasi tempat yang bagus untuk liburan? Curang sekali kau mau liburan!"

"Aku juga manusia."

"Oh, ya? Selama ini kukira kau robot."

"Lucu,"

"Liburan dengan siapa?"

"Menurutmu?"

"Aku?"

"Mimpi saja,"

Jisung berdecih sebal, "Ya, ya. Aku tahu dan paham betul, kau akan berlibur dengan istrimu tercinta, benar kan?"

Jeno tidak menjawab.

"Atau kau mau pergi dengan selingkuhanmu?"

"Bodoh,"

Jisung tertawa puas, "Belakangan ini Paris banyak direkomendasikan, hyung. Saran saja sih,"

"Paris?"

Jisung mengangguk, "Hm, kalau kau membawa Seola noona kesana pasti dia akan sangat senang,"

"Kau yakin?"

"Iya, apalagi kalau kau membawaku pasti akan lebih senang lagi, akunya."

"Liburan sendiri saja sana."

"Jahat. Aku juga ingin berlibur dengan pasangan."

"Cari."

"Kau pikir mudah?"

"Tidak,"

Jisung mengerang frustasi, "Bisa gila aku kalau terlalu lama bicara denganmu."

"Tutup mulutmu kalau begitu,"

....

"Bersiaplah, kita akan pergi ke Paris besok."

Seola tentu saja dibuat menganga dengan ucapan tiba-tiba yang dilontarkan Jeno sehabis makan malam itu.

"P-Paris?"

Jeno hanya menatap Seola, "Tidak mau?"

"B-bukan begitu, aku hanya sangat terkejut. Untuk apa kesana?"

My Unpredictable Mr. Lee! | LEE JENO (Completed)Where stories live. Discover now