- CHAPTER 04

5.9K 651 8
                                    

Seperti biasa minta uang parkir, tapi bayarnya pake VOTE aja, silahkan di VOTE terlebih dahulu sekalian juga kalo bisa difollow akun author nya😁
~
Happy Reading

04. Pembullyan Liza dkk

***
"Hah"

"Naik" ucap Devan seraya menaiki motornya. Tidak dengan Zahra, cewek itu hanya diam.

"Tunggu apa lagi. Cepetan" decak Devan.

"Ah.. I-iya bentar" Zahra langsung naik ke atas motor Devan. Sebenarnya dia masih ragu pulang dengan Devan, tapi mau bagaimana lagi, jika dia menolak tawaran Devan dia takut akan bertemu lagi dengan para preman tadi. Biarlah sekarang Devan mengantarkannya. Semoga saja Devan berniat baik.

Disepanjang perjalanan mereka berdua hanya sama-sama terdiam tidak ada pembicaraan, entah Devan yang memang seorang Ice Prince atau mungkin Zahra yang tidak mau memulai pembicaraan.

Tak terasa mereka bedua sudah sampai didepan panti, tempat tinggal Zahra.

"Turun" perintah Devan.

"Eh, udah sampe ya?" tanya Zahra cengo.

"Lo gak liat?" tanya balik Devan.

"Ee.. Hehe.. Em, udah sampe ternyata" ucap Zahra gugup. "Maaf tadi aku lagi bengong, jadi ya gitu".

"Hm" dehem Devan. Zahra turun dari motor Devan dengan perasaan kikuk.

"Em, Devan, aku masuk dulu ya. Makasih udah mau nganterin aku" ucapnya.

"Sama-sama. Gue pulang dulu" pamit Devan.

"Oke, gak mau masuk dulu?" tanya Zahra.

"Gak usah" jawabnya. Devan menyalakan motornya lalu pergi dari panti. Sementara Zahra gadis itu berbalik dan berjalan kedalam panti.

ーSIMTー

Keesokan paginya Zahra sudah siap dengan pakaian sekolah yang sudah melekat ditubuhnya tidak lupa ia mengenakan crop rajut warna lilac. Entah kenapa Zahra merasakan suhu tubuhnya menurun, mungkin ia sedang sakit.

Zahra keluar dari kamarnya dan berjalan ke ruang makan yang ada di panti. "Bu, Zahra berangkat sekolah dulu ya" pamit Zahra.

"Lho, kamu gak sarapan dulu Ra?, terus ini kenapa lagi pake crop rajut, kamu lagi sakit ya?" tanya merasa khawatir.

"Iya, Zahra kayaknya lagi gak enak badan Bu, tapi gak papa kok" kata Zahra.

Ibu panti menghela napas. "Tapi nanti disekolah kamu sarapan ya, atau mau Ibu buatkan bekal aja" tawarnya.

"Gak usah Bu, biar nanti disekolah aja sarapannya" tolak Zahra.

"Kalo gitu Zahra berangkat ya, Assalamualaikum" pamit Zahra, tak lupa ia mencium punggung tangan Ibu panti.

"Waalaikumsalam, Hati-hati dijalannya" balas Ibu panti.

"Iya Bu"

"Kak Rara, Kak Rara mau sekolah ya?" tanya Cila, salah satu anak panti.

"Iya Cila, Kak Rara pamit dulu ya sayang" Zahra mencubit gemas pipi Cila membuat bocah 7 tahun itu terkekeh geli.

SHE IS MY TWINS || Double Z [END]Where stories live. Discover now