Chapter 3: Junior Yang Terlalu Kuat

44 7 2
                                    

     "Yeaaahhh! Akhirnya Satpam itu berhasil kita singkirkan!" kata Edwin yang senang.

     "Iya, ini semua juga berkat kerja sama kita semua." jawab Lotof, 

     "Yah, sepertinya kita harus membasmi semua Satpam yang menghalangi tujuan kita." kata Utio (salah satu anggota The Eight Delinquents).

     "Benar sekali, mungkin itu salah satu tantangan baru bagi kita." balas anggota The Eight Delinquents yang lain. 

The Eight Delinquents pun pulang, tak lama setelah itu Peno yang sudah kembali ke tubuhnya yang semula langsung pergi mencari Lio lewat petunjuk kerusakan aspal yang mungkin disebabkan oleh motor Lio. 

Dan ternyata benar saja, motor Lio terapung di atas Sungai itu. Sedangkan Peno tidak melihat Lio sama sekali, diapun langsung kembali ke Sekolah dan mengabari Satpam-satpam Sekolah. Saat itu latihan Satpam sudah selesai, para Satpam pun membantu Peno mencari Lio. 

Peno menjadi depresi, karena dirinya Lio menghilang, 

     "Andai saja Lio tidak menolongku, dia pasti masih ada sekarang." kata Peno dengan suara sedih dipinggir Sungai. 

     "Gak Pe, ini bukan salah mu, Lio ikhlas menolong mu..., dia sudah tau resikonya dan dia pun mangambilnya..., itulah yang menjadi kebanggaan seorang Satpam, yaitu rela berkorban demi melindungi orang-orang yang memang harus dia lindungi." kata Palion yang memegang pundak Peno. 

Peno pun mengusap air matanya, dan berteriak, 

     "Jasa mu akan terus ku kenang! Lio!!!!!! Setiap tahun aku akan kesini untuk mengenang dirimu!" 

Setelah itu Peno dan Satpam lainnya pulang. Setelah itu Vina yang mendengar kabar menghilangnya Lio pun ikut sedih.

Peno pun meninju pohon-pohon di depan kosannya, dia pun berkata sambil menangis, 

     "Lio, semoga saja kamu bisa kembali secepatnya." 

Peno pun melampiaskan emosinya ke pohon-pohon itu, pohon-pohon disitu sampai tumbang semua, dipukulan terakhirnya menimbulkan percikan api merah di ujung tangannya. 

Keesokan harinya, kesedihan Peno pun mulai menghilang berkat Palion yang menghiburnya, 

     "Cie..., besok lusa sudah ujian nih." 

     "Iya, aku harus cepat-cepat mempelajari Kuda-kuda Tonfa." jawab Peno. 

Setelah itu pada saat Satpam berbaris, Komandan Jove memberitakan berita buruk, 

     "Selamat pagi para Satpam, lagi-lagi kita mendapat berita buruk dari Satpam shift malam, kali ini 2 Satpam sekaligus dibantai Geng Reversal, jadi Satpam dari shift pagi terpaksa beberapa harus dikirimkan.

Oke nama Satpam yang nanti dikirimkan ke shift malam adalah Vanda, Rudi, Elvan, Tioli, dan Davi. 

Pelatih sudah menilai, kemampuan kalian lah yang terbaik, soal Satpam tidak disiplin yang akan di kirim ke Shift malam, sampai sekarang semua Satpam masih menjalankan tugasnya dengan baik.

Jadi kami masih belum memilih Satpam berperforma buruk yang akan di latih intens, untuk ke Shift malam." 

Para Satpam yang tadi di sebutkan pun disuruh latihan intens setelah baris. Vanda pun langsung menjadi sangat mencolok saat latihan, pelatih yang sebagai target latihan serangan kesakitan terkena serangan Vanda yang sangat keras, walaupun Pelatih sudah pakai pelindung. 

     "Vanda, tolong dikurangi kekuatan mu, agar kamu tidak cepat lelah." kata Pelatih yang beralasan agar tidak kesakitan. 

Tetapi Vanda tidak menghiraukan kata-kata Pelatih, dan terus menyerangnya dengan sangat kencang, 

Diary Si Peno: Season 2 (The Eight Delinquents)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang