Chapter 29: Serangan Balik Dadakan

26 3 0
                                    

Faligata yang terbakar pun langsung kesakitan, "Aaaarrggh! jurus sialan!" teriak Faligata yang menahan panas api merah Peno sambil terbang di udara dengna sayap elangnya. 

     "Ini masih belum berakhir." kata Peno yang melompat dari jam berputar pijakkan dia terbang. 

     "Hey tunggu Peno-" teriak Clarka sambil menjulurkan tangannya hendak menahan Peno. 

Tetapi Peno sudah lompat duluan, dan langsung berputar horizontal, lalu langsung mempentung kepala Faligata dari atas. 

     'Boom!' 

Faligata pun langsung tertunduk, dan kepalanya pun bocor. Lalu Peno langsung lanjutkan dengan tendangan, 

     "Hiyaaa!" teriak Peno. 'Pwang!' 

Faligata pun langsung tertendang di pipi kirinya. 

     "Haaaa...." Clarka menghela nafas melihat Peno. 

Faligata yang sudah kehabisan energi dan terluka pun tidak bisa melawan Peno kembali, lalu dia mulai jatuh dari udara perlahan. 

     "Awas saja kau anak muda..." 'BUK!' pipi Faligata yang menghadap kebawah pun langsung di uppercut dari bawah. 

Mulut Faligata pun langsung memuncratkan darah. 

    "HEeeeaaaa!" 'BUK!' ulu hati Faligata langsung di tinju Peno dengan sangat keras. 

     "Akan ku bunuh kau nanti..." kata Faligata dalam hati, sambil menerima serangan-serangan amarah Peno di saat mereka sama-sama jatuh bebas dari udara. 

Peno pun hendak memukul wajah Faligata lagi, lalu saat kepalan tangannya sudah di depan wajah Faligata, dia di tahan oleh 3 petinggi Satpam. 

Mata Faligata tidak berkedip sedikitpun saat hendak di pukul, dia menatap Peno dengan tatapan tajam yang memberikan pesan balas dendam. 

     "Cukup sudah Peno, kalau dia sampai mati, kita tidak bisa mengambil informasi apa-apa dari dia." kata Clap. 

Peno yang kesal pun langsung reda amarahnya, "Hah..., maafkan aku." kata Peno yang merasa bersalah. 

     "Tidak apa-apa, aku tahu perasaan kesal mu, karena dia yang menyebabkan Delfon dan Palion masuk Rumah Sakit." balas Clap. 

     "Baiklah kalau begitu, saatnya kita bawa dia." kata Fineder yang hendak melilit Faligata dengan daunnya. 

     "Hahaha, kalian bodoh, jika kalian tidak mendekati ku. Kalian tidak akan mati, hahahaha!" kata Faligata dengan mata seperti psikopat. 

     "Apa maksudmu?!" tanya Clap dengan serius. "Hahahahaha!" Faligata tertawa keras. 

Tubuh Faligata pun langsung terlapisi oleh cangkang Iron Clad, "Jurus Animalia, Semut peledak!" teriak Faligata. 

Setelah itu munculah semut-semut yang sangat banyak dari tubuh Faligata, "Lari! itu semut peledak!" teriak Clarka yang menarik mereka bertiga. "Sudah terlambat..." kata Faligata. 

Faligata pun mengeluarkan 4 tentakel guritanya yang langsung menangkap Peno, Clap, Fineder, dan Clarka. "Sampai jumpa Satpam sialan!" kata Faligata dengan matanya yang terbuka lebar, dan pupil kecil, dan wajah psikopatnya. 

Tubuh Faligata pun sudah di kerumuni semut banyak, lalu seluruh tubuh Faligata pun langsung tertutup seluruh cangkang Iron Clad. 

Semut-semut itu pun menyala, seperti hendak meledak, "Sial! Kuda-kuda Tonfa-" Clarka pun memasang kuda-kudanya, Clap mengeluarkan aura petirnya, dan Fineder mencoba membuat perisai dari daun. 

Diary Si Peno: Season 2 (The Eight Delinquents)Where stories live. Discover now