Chapter 13: Kuda-kuda Tonfa Kesebelas

28 4 4
                                    

Faligata sama sekali tidak memberi Delfon kesempatan, dia langsung mencoba mencakar Delfon lagi. 

Tetapi kali ini untungnya Delfon berhasil mendarat lebih dulu dan berlari, 

     "Perih sekali cakarannya, sudah seperti ditebas 3 pedang sekaligus! kalau sampai kena lagi aku bisa kelar!" kata Delfon yang kabur ke semak-semak. 

     "Percuma saja Delfon, aku tidak akan memberi mu kesempatan! Cakaran Jaguar X!" Faligata mengeluarkan cakaran aura biru menyilangnya lagi, hingga semak-semak dan pohon pohon disana terlibas. 

Delfon pun sampai terlihat, dengan cepat Faligata yang melihat Delfon langsung menghampirinya, 

     'SING!' tonfa Delfon pun tercakar karena di pakai sebagai tameng, 

     "Bahaya sekali, aku harus membuat jebakan dengan cepat." kata Delfon dalam hati. 

Delfon pun langsung mencoba melempar tonfanya keatas, hal tersebut berhasil mengalihkan pandangan Faligata sejenak, dan dikesempatan itu Delfon langsung menendang perut Faligata. 

Tetapi dengan mengejutkannya Faligata sama sekali tidak lengah, dan langsung menangkap kaki Delfon tanpa melihat, 

     "Kau pikir trik murahan seperti itu mempan terhadap ku?!" kata Faligata. Faligata pun langsung mencengkram kaki Delfon dengan kukunya hingga menembus kedalam sepatunya, dan menusuk kaki Delfon. 

     "ARRRKKHHH!" teriak Delfon kesakitan, 

     "Kau tidak akan bisa kabur lagi!" kata Faligata yang langsung mencakar Delfon. 

     'TANG!' 

Delfon menangkis cakaran tersebut dengan tonfanya yang sudah jatuh lagi dari udara, dan langsung menumbuk wajah Faligata dengan ujung tonfanya.

     'BAK!' 

Faligata pun langsung mimisan dan kesakitan melepaskan cengkramannya. 

     "Tidak ada cara lain, selain menggunakan jurus ini." 

Delfon langsung memasang kuda-kuda yang menimbulkan efek dorongan angin dari bawah tanah disekitar tubuhnya dengan aura biru, 

     "Sudah tidak mungkin menggunakan jurus Ultimate Tonfa untuk sekarang, tetapi mungkin masih bisa dengan kuda-kuda tonfa biasa." 

Delfon mengeker dengan tonfanya, 

     "Kuda-kuda Tonfa Kesebelas, Sniper Angin!" 

     'BLUSHHH...' tembakan angin yang sangat cepat dan padat langsung mengenai leher Faligata saat posisinya masih hampir jatuh kebelakang setelah di tumbuk tadi. 

Faligata pun langsung terjatuh tanpa mengeluarkan jeritan, matanya menjadi putih semua dengan pupil mata yang tidak terlihat. 

Dan tubuh Faligata pun kembali menjadi tubuh manusia normal, 

     "Ini saatnya melihat identitas aslinya, mumpung topengnya hancur setelah berubah tadi-." kata Delfon.

Lalu dia tiba-tiba merasa pundak kirinya menjadi sangat sakit, "ARRRKKHHH!" teriak Delfon. 

     'NYyiiitttTT!' 

Rasa sakit itu semakin menusuk dan mulai menjulur keseluruh tubuhnya.

     "Arrrkhhh! Sedikit lagi aku bisa melihat identitasnya! Ayolah tubuhku! untuk kali ini kuatkan dirimu!" kata Delfon yang mencoba menghampiri Faligata dengan jalan merangkak. 

Pandangan Delfon pun mulai kabur dan gelap, 

     "A...yo...lah..." kata Delfon yang mulai tak sadarkan diri dengan suara lemas dan akhirnya pingsan. 

Diary Si Peno: Season 2 (The Eight Delinquents)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora