KMM - 02

1.1K 150 5
                                    

Taeyong menghembuskan nafasnya pelan, jam menunjukkan pukul 7 malam. Tapi Jaehyun belum juga pulang, ia sangat kesepian. Rumah sebesar ini hanya Taeyong seorang yang menempati, dikarnakan para maid disini masih Jaehyun liburkan dalam waktu seminggu.

Tentunya ia sudah mandi dan masak untuk makan malam, Taeyong menatap dirinya di cermin. Ia aku-akui jika dirinya memang cantik, bagaimana bisa Tuhan menciptakan wajah cantik dibandingkan dengan wajah tampan?

Ia menoleh ke arah balkon ketika mendengar suara mobil, sudah dipastikan jika itu Jaehyun. Senyum Taeyong melebar, tanpa lama ia keluar dari kamar dan menuruni anak tangga. Bertepatan saat itu Jaehyun membuka pintu utama, ia membulatkan matanya melihat Taeyong yang berlarian seperti itu.

"Sayang, hati-hati kau bisa terjatuh."tegur Jaehyun, untung saja Jaehyun bisa menahan tubuhnya ketika Taeyong menerjang dirinya.

Lelah diwajah Jaehyun hilang begitu saja ketika melihat senyuman Taeyong, belum lagi perut sang istri yang semakin membuncit. Jaehyun menyamakan tingginya dengan perut Taeyong, ia mengecup perut itu.

"Hello boy, what are you doing there?"tanya Jaehyun, Taeyong yang melihatnya tersenyum manis.

"Hallo daddy." Taeyong menirukan suara anak kecil, membuat Jaehyun mendongakkan kepalanya ikut tersenyum.

"Aigoo, lucu sekali istriku." Jaehyun menangkup wajah Taeyong, memberikan hujaman ciuman pada istrinya itu. Membuat Taeyong tertawa geli.

"Sudah Jae, geli." Taeyong menahan wajah Jaehyun, membuat keduanya saling menatap.

Cup

"Night kiss."ucap Jaehyun, diakhiri dengan kerlingan mata.

Taeyong yang melihatnya terkekeh pelan. "Mau mandi? Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu."ucap Taeyong.

Jaehyun mengangguk. "Kau sudah makan?"tanya Jaehyun.

"Belum, aku menunggumu."jawab Taeyong.

"Kenapa tidak makan duluan? Anakku bisa sakit jika kau terlambat makan."ujar Jaehyun, Taeyong yang mendengarnya mengerucutkan bibirnya sebal.

"Hanya anakmu yang kau khawatirkan? Lalu ibunya bagaimana? Tega sek-mphhh"

"Cerewet sekali istriku ini." Jaehyun melepaskan ciuman itu dan mencubit gemas pipi gembul Taeyong.

"Tunggu sebentar, aku akan mandi cepat setelahnya kita makan bersama okay?"ujar Jaehyun, yang diangguki oleh Taeyong.

•••

Taeyong menyandarkan tubuhnya ke belakang, saat ini keduanya berada diruang tengah. Ia duduk diantara kedua kaki Jaehyun, ia menikmati usapan diperutnya itu.

"Jae, babynya sangat baik karna tidak rewel."ujar Taeyong memberitahu.

Jaehyun yang mendengarnya tersenyum. "Benarkah?"tanya Jaehyun, yang diangguki oleh istrinya itu.

"Berarti dia anak penurut sejak kini."kekeh Jaehyun.

"Hyunie hyunie."panggil Taeyong, ia membalikkan badannya dan menggoyangkan tangan Jaehyun.

"Apa sayang?"sahut Jaehyun, ia membenarkan rambut Taeyong yang berantakan itu.

"Hyunie lihatt!!" Taeyong membuka bajunya itu hingga ke dada, menampilkan perutnya yang buncit.

Jaehyun menahan nafasnya melihat perut mulus putih itu, ia tersenyum paksa menatap Taeyong.

"Sayang, turunkan bajunya ya?" Jaehyun terulur untuk menutup perut Taeyong, namun sang istri langsung menepis tangan Jaehyun.

"Ishh kenapa ditutupi? Aku kan ingin memperlihatkan anakmu."ujar Taeyong mengerucutkan bibirnya.

"Y-ya tapi-"

Taeyong memicingkan matanya. "Kau tidak suka melihat perutku buncit ya?"tanya Taeyong, bibirnya melengkung ke bawah siap menangis.

Jaehyun yang melihatnya sontak menggeleng. "Tidak, maksudku-"

"Apa?!"tanya Taeyong garang.

Jaehyun menutup mulutnya melihat Taeyong seperti itu, sungguh hormon kehamilan istrinya itu bisa berubah-ubah kapan saja.

"Tidak apa, sini.." Jaehyun merentangkan kedua tangannya itu, yang disambut oleh Taeyong. Ia memeluk erat suaminya itu, menghirup aroma Jaehyun.

Taeyong mendongakkan kepalanya, ia melebarkan senyumannya itu. Jaehyun yang merasa ditatap seperti itu pun menunduk dan mengangkat satu alisnya. "Kenapa?"tanya Jaehyun.

Taeyong menggelengkan kepalanya, tangannya terulur untuk menangkup wajah Jaehyun. "Cium!"pinta Taeyong.

Cup

Taeyong menggeleng. "No, bukan seperti itu Hyunie. Tapi seperti ini--"

Taeyong kembali mencium bibir Jaehyun, namun kali ini ditemani oleh lumatan. Membuat Jaehyun tersenyum dan menahan tengkuk sang istri, keduanya saling melumat satu sama lain.

Tak lama kemudian Jaehyun melepaskan ciuman itu, membuat Taeyong merenggut tak suka. "Kenapa dilepas?!"tanya Taeyong.

"Kau bisa kehabisan nafas sayang."jawab Jaehyun, jarinya terulur untuk menghapus air liur dibibir sang istri.

"Lagi."

"Apa?"tanya Jaehyun.

"Cium.lagi."ucap Taeyong penuh penekanan.

Jaehyun kembali mencium bibir Taeyong, keduanya kini saling memejamkan matanya. Taeyong membuka mulutnya ketika Jaehyun menggigit bibir bawahnya.

"Angghh"

Mendengar desahan itu, dengan cepat Jaehyun menyudahi ciuman itu. Jaehyun langsung memeluk Taeyong. "Sudah, nanti bisa-bisa aku khilaf."kekeh Jaehyun, Taeyong yang mendengarnya memasang wajah bingung.

"Memangnya kenapa jika khilaf?"tanya Taeyong, ia memiringkan kepalanya itu menatap Jaehyun.

"Ya Tuhan."batin Jaehyun.

Jaehyun berdehem sebentar, kemudian menggeleng. "Tidak, ayo ke kamar kita tidur."ajak Jaehyun.

"Hum, ayo! Tapi na gendong xixi." Taeyong menutup mulutnya itu ketika ia tertawa, membuat Jaehyun yang melihatnya harus bisa menahan gemasnya.

•••

TBC

Maaf ya untuk part sekarang pendek huhu~_~

KISS ME MOREWhere stories live. Discover now